Menurut Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, serangan beruang telah melonjak di seluruh negeri tahun ini. Setidaknya 13 orang tewas—jumlah tertinggi sejak 2006—dan lebih dari 100 orang terluka.
Peristiwa ini terjadi dini hari belum lama ini di Prefektur Aomori (Jepang Timur Laut). Seorang karyawan restoran ramen berusia 57 tahun sedang menyiapkan bahan-bahan pada pukul 5 pagi ketika ia tiba-tiba berhadapan dengan seekor beruang setinggi sekitar 1 meter di area memasak kaldu di belakang restoran.
Jumlah serangan beruang di Jepang tahun ini meningkat tajam (Foto: South China Morning Post).
Menurut Pak Sasaki, sang manajer restoran, beruang itu bergegas menyerang, tetapi pria itu berhasil bereaksi tepat waktu, mendorong beruang itu, dan mengusirnya. Koki tersebut hanya mengalami goresan di kelopak mata dan hidungnya, tetapi wajahnya masih berlumuran darah.
Yang mengejutkan Pak Sasaki adalah pria itu dengan tenang kembali bekerja segera setelahnya. Ia hanya berkata, "Tidak apa-apa, restorannya pasti buka." Sang koki bahkan mengatakan bahwa awalnya ia mengira diserang seekor anjing besar, tetapi kemudian mengetahui bahwa pelakunya adalah seekor beruang.
Sekitar pukul 17.30, Pak Sasaki membujuk sang koki untuk pergi ke rumah sakit guna mengobati lukanya agar terhindar dari infeksi. Meskipun wajahnya bengkak, kondisi kesehatan sang koki stabil. Namun, ia juga harus cuti kerja untuk sementara waktu selama beberapa hari.
Koki tersebut dulunya adalah seorang dokter spesialis di rumah sakit dialisis. Ia pensiun setahun yang lalu dan beralih ke pekerjaan favoritnya di sebuah kedai mi. Menurut manajernya, tinggi badan koki tersebut hanya sekitar 1,6 m, tetapi ia memiliki fisik yang sangat kuat.
Tanda peringatan beruang ditempatkan di jalan setapak di Akita (Jepang Timur Laut) untuk mengingatkan orang-orang (Foto: South China Morning Post).
Setelah insiden tersebut, restoran tersebut tutup sementara dan memindahkan staf ke cabang lain. Pemiliknya mengatakan ia berencana memasang pagar anti-beruang di sekitar area tersebut. Ia juga mengatakan bahwa serangan itu terjadi pada hari Minggu, hari di mana taman kanak-kanak di sebelahnya tutup.
Di media sosial, banyak yang mengungkapkan keterkejutan dan kekhawatiran, mengatakan bahwa melawan beruang sendirian itu mengagumkan, tetapi juga sangat berbahaya. Banyak yang mengatakan bahwa meskipun koki tersebut adalah seorang tenaga medis profesional, yang akrab dengan luka dan darah, ia seharusnya memprioritaskan pergi ke rumah sakit segera setelah serangan.
"Dia beruntung beruang itu sepertinya tidak berniat pergi jauh-jauh. Ini tidak boleh ditiru," komentar seseorang.
“Benar-benar orang yang gila kerja,” komentar salah satu akun dengan nada jenaka.
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/gau-tan-cong-ngay-trong-quan-mi-dau-bep-chong-tra-roi-lam-tiep-20251122013659448.htm
Komentar (0)