Menurut informasi awal, pada sore hari tanggal 3 September, ketika orang dewasa sedang bekerja di ladang, sekelompok siswa mencuri makanan itu sendiri, menyiapkannya, dan memakannya. Menjelang malam di hari yang sama, kesembilan anak tersebut menunjukkan gejala mual, sakit perut, kesulitan bernapas, mati rasa di bibir dan lidah, serta kelelahan.
Begitu kejadian itu diketahui, Komite Rakyat komune berkoordinasi dengan kepolisian untuk membawa anak-anak itu ke Pos Kesehatan Komune untuk pertolongan pertama, kemudian memindahkan mereka ke Rumah Sakit Anak Gia Lai untuk perawatan lebih lanjut.
Seorang perwakilan Rumah Sakit Anak Gia Lai mengatakan bahwa berkat perawatan darurat yang tepat waktu, kesehatan anak-anak telah stabil, tanpa kasus kritis. Rumah sakit juga telah mengorganisir komunikasi langsung dengan pasien tentang bahaya mengonsumsi daging kodok, terutama risiko keracunan dari bagian-bagian beracun seperti kulit, hati, telur, dan kelenjar di belakang telinga.
Bapak Le Trong Phuc, Ketua Komite Rakyat Komune Ia Dom, mengatakan bahwa masyarakat setempat masih kurang memahami tentang racun kodok, sehingga menimbulkan subjektivitas dalam pengolahan dan pemanfaatannya.
Pada malam tanggal 4 September, Komite Rakyat Komune berkoordinasi dengan berbagai organisasi untuk mengunjungi Desa Mook Trang guna menyosialisasikan, memperingatkan, dan memobilisasi masyarakat agar tidak mengonsumsi daging kodok. Selain itu, mereka juga mengimbau warga yang baru saja mengonsumsi kodok untuk memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan.
Insiden ini merupakan peringatan yang jelas tentang risiko keracunan makanan dari sumber alami tanpa pengetahuan yang memadai. Pemerintah daerah terus mengintensifkan upaya propaganda, terutama di sekolah-sekolah dan komunitas terpencil, untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Sumber: https://nhandan.vn/gia-lai-9-hoc-sinh-ngo-doc-do-an-thit-coc-post906177.html
Komentar (0)