Di era AI, pembelajaran tidak hanya harus berjalan beriringan tetapi juga maju, kuasai AI, kuasai teknologi - Foto: FPTU
Menurut Forum Ekonomi Dunia (WEF), pada tahun 2025, teknologi AI dapat menggantikan 85 juta pekerjaan global sekaligus menciptakan 97 juta pekerjaan baru. Sejarah menunjukkan bahwa ada banyak pekerjaan yang hilang dan banyak pekerjaan baru yang tergantikan.
Pemikiran baru dan adaptasi proaktif
Faktanya, AI tidak hanya menghilangkan lapangan pekerjaan, tetapi juga menciptakan banyak peluang baru. Di Vietnam, perusahaan teknologi sepertiFPT , Viettel AI, atau VNG berinvestasi besar-besaran di bidang AI, menciptakan permintaan yang tinggi untuk posisi seperti programmer AI, pakar data, atau insinyur robotika. Generasi muda Vietnam yang familiar dengan teknologi dan memiliki kemampuan belajar yang cepat dapat memanfaatkan hal ini untuk memasuki bidang-bidang baru.
Memulai bisnis di bidang AI juga merupakan arah yang potensial. Misalnya, anak muda dapat mengembangkan aplikasi AI untuk mendukung pendidikan , seperti aplikasi pembelajaran bahasa asing yang dipersonalisasi atau perangkat AI untuk usaha kecil.
Berpartisipasi dalam komunitas teknologi seperti Vietnam AI Network membantu kaum muda tetap mengikuti perkembangan tren dan terhubung dengan para ahli untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Mengubah pola pikir juga berarti menerima kenyataan bahwa pasar tenaga kerja akan selalu berubah. Secara historis, revolusi industri telah menghilangkan beberapa pekerjaan tetapi juga menciptakan banyak peluang baru. Generasi muda Vietnam, dengan semangat dinamis dan kreatif mereka, sepenuhnya mampu memimpin di era AI jika dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat.
Kekhawatiran akan persaingan AI dalam memperebutkan lapangan pekerjaan memang nyata, tetapi bukan berarti mustahil. Dengan meningkatkan keterampilan, memanfaatkan peluang baru, dan mengubah pola pikir, anak muda Vietnam dapat sepenuhnya mengubah tantangan menjadi peluang. Saat ini, AI bukanlah musuh, melainkan alat bagi anak muda untuk menegaskan harga diri mereka, sehingga membangun karier yang berkelanjutan di era digital.
Peningkatan keterampilan dan pembelajaran seumur hidup
Di Vietnam, tugas-tugas repetitif seperti entri data, analisis data dasar, atau penerjemahan secara bertahap diotomatisasi, memberikan tekanan besar pada lulusan muda. Namun, alih-alih merasa takut, kaum muda dapat memanfaatkan solusi praktis untuk beradaptasi dan mengubah AI menjadi peluang pengembangan karier.
Untuk bersaing di era AI, generasi muda Vietnam perlu memprioritaskan pembelajaran sepanjang hayat dan mengembangkan keterampilan yang sulit digantikan oleh AI.
Pertama-tama, penting untuk mengenal AI. Generasi muda harus belajar cara menggunakan perangkat AI seperti ChatGPT, Grok, MidJourney... atau platform GenAI untuk mendukung pekerjaan mereka, dan juga harus berpartisipasi dalam kursus daring gratis atau berbiaya rendah di internet untuk memberikan pengetahuan tentang pemrograman AI, pembelajaran mesin, atau analisis data. Misalnya, seorang mahasiswa pemasaran dapat belajar cara menggunakan AI untuk menganalisis perilaku pelanggan, sehingga meningkatkan harga dirinya.
Selain itu, keterampilan "lunak" seperti kreativitas, berpikir kritis, kecerdasan emosional, kreativitas artistik, dan kepemimpinan adalah bidang-bidang yang tidak dapat digantikan oleh AI. Faktanya, profesi yang membutuhkan empati seperti guru, psikolog, pengacara, seniman, atau spesialis sumber daya manusia masih memegang peran penting.
Kaum muda sebaiknya mengikuti kursus komunikasi, manajemen tim, atau berpartisipasi dalam proyek komunitas untuk melatih keterampilan ini. Penting bagi kaum muda untuk serius belajar, termasuk mempelajari cara menggunakan AI, alih-alih menggunakannya secara sembarangan dan bergantung padanya.
Peran kebijakan dan bisnis
Pemerintah dan pelaku bisnis memiliki peran penting dalam memitigasi dampak negatif AI terhadap pasar tenaga kerja. Negara perlu berinvestasi dalam program pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan bagi kaum muda.
Misalnya, program pelatihan gratis dalam pemrograman, AI atau keterampilan digital dapat diluncurkan melalui pusat pendidikan kejuruan atau bermitra dengan perusahaan teknologi.
Bisnis di Vietnam juga perlu mengubah pendekatan mereka. Alih-alih memecat karyawan untuk menggantikan mereka dengan AI, perusahaan dapat menerapkan model pelatihan karyawan untuk mempelajari cara menggunakan AI, sehingga karyawan dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Misalnya, seorang akuntan dapat menggunakan AI untuk mengotomatiskan pelaporan keuangan, sehingga dapat berfokus pada tugas-tugas yang lebih strategis. Hal ini dapat dianggap sebagai pendekatan yang praktis dan manusiawi, sekaligus memastikan efisiensi produksi.
Sumber: https://tuoitre.vn/giam-viec-lam-vi-ai-dang-lo-den-muc-nao-20250912073959618.htm
Komentar (0)