Di Desa 2, Kecamatan Quy Chau, fasilitas produksi dupa milik Ibu Tran Thi Loan merupakan salah satu daya tarik utama desa kerajinan tersebut. Selama musim puncak, fasilitasnya mempekerjakan 20 hingga 30 pekerja tanpa henti setiap hari, belum lagi puluhan rumah tangga di daerah tersebut yang menerima bahan baku untuk dibuat sendiri guna menambah penghasilan.

Ibu Loan berbagi: “Setiap tahun, fasilitas ini memulai musim dari akhir September hingga bulan kedua belas kalender lunar. Namun, persiapan bahan baku harus dilakukan mulai Februari . Bahan-bahan utamanya meliputi akar wangi, ampas tebu, kayu manis, adas bintang, kapulaga, cengkeh, akar manis, dan sedikit gaharu… Semuanya dipilih dengan cermat sehingga ketika dibakar, dupa mengeluarkan aroma yang lembut, tidak menyengat, dan tidak menyengat mata.”
Dahulu, dupa Quy Chau terutama dibuat untuk memenuhi kebutuhan ibadah masyarakat selama Tet, tetapi kini, produk ini telah menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi yang dikonsumsi secara luas di dalam dan luar provinsi. Saat ini, seluruh komune memiliki 38 rumah tangga yang bekerja di bidang ini, menciptakan lapangan kerja bagi hampir 500 pekerja, dengan pendapatan 250.000 hingga 300.000 VND per hari kerja.

Ibu Ha Thi Tuyet, seorang pekerja yang telah bekerja di bidang ini selama lebih dari 5 tahun, dengan gembira berkata: "Musim Tet adalah waktu tersibuk. Meskipun kami bekerja siang dan malam, semua orang senang karena mereka memiliki penghasilan tambahan, cukup untuk memberi keluarga mereka liburan Tet yang hangat dan lengkap."
Tak hanya menyediakan sumber penghidupan yang stabil bagi masyarakat, profesi pembuat dupa juga berkontribusi signifikan terhadap perkembangan ekonomi setempat. Berkat rahasia keluarga yang dilestarikan turun-temurun, dupa Quy Chau tetap mengukuhkan posisinya di pasar.

Pada tahun 2025, produksi dupa di Quy Chau lebih aktif dari tahun-tahun sebelumnya. Fasilitas berfokus pada diversifikasi desain, dan kemasan dirancang agar menarik perhatian dan memenuhi selera konsumen. Selain itu, promosi produk melalui media sosial seperti Facebook, Zalo, atau pameran dagang lokal telah membantu merek dupa Quy Chau semakin dikenal.

Bapak Tran Bao Linh, Wakil Ketua Komite Rakyat Komune Quy Chau, menyampaikan: Ke depannya, komune akan terus berfokus pada pembangunan dan pengembangan merek dupa OCOP, dengan terus meningkatkan produk-produk yang sudah ada. Saat ini, seluruh komune memiliki 6 rumah tangga yang memproduksi dupa berstandar OCOP bintang 3, yang menjadi landasan penting untuk memperluas skala produksi. Selain itu, komune juga sedang merencanakan area untuk budidaya akar dupa, sumber utama bahan baku bagi para pengrajin dupa, untuk secara proaktif memasok dan memastikan kualitas produk, dengan tujuan pembangunan berkelanjutan bagi desa kerajinan.
Quy Chau telah lama dikenal sebagai "ibu kota dupa" Nghe An. Profesi tradisional ini tidak hanya membantu banyak keluarga petani menjadi makmur, tetapi juga menjadi produk khas yang berkontribusi pada pengembangan pariwisata budaya lokal. Setiap musim semi, teknik tradisional membungkus dupa masyarakat Quy Chau juga ditampilkan di Festival Hang Bua, salah satu kegiatan budaya khas wilayah Nghe An Barat, yang menarik banyak wisatawan untuk berkunjung dan merasakannya.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, dupa Quy Chau masih memiliki vitalitas abadi, bagaikan jiwa pegunungan dan hutan Nghe An. Buntalan dupa yang dibuat oleh tangan-tangan terampil para perajin di sini tak hanya menghadirkan nuansa reuni Tet, tetapi juga melipatgandakan semangat melestarikan kerajinan tradisional di jantung Nghe An Barat.
Sumber: https://baonghean.vn/giu-nghe-huong-tram-o-mien-tay-xu-nghe-10311270.html






Komentar (0)