
“Guru adalah guru, siswa adalah siswa”: Fondasi pendidikan
Menteri mengatakan bahwa semboyan "Guru adalah guru, murid adalah murid" merupakan prinsip panduan dalam hubungan pendidikan. Beliau menganalisis, "Guru adalah guru" ketika guru tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan tetapi juga memberikan teladan kepribadian, etika, dan tanggung jawab. "Murid adalah murid" ketika murid tahu bagaimana menghormati guru, belajar dengan giat, dan secara proaktif mengembangkan dirinya.
Menurut Menteri, di era perkembangan teknologi digital yang pesat, rasa hormat dan kasih sayang antara guru dan siswa menjadi semakin penting untuk mencegah pendidikan yang terdistorsi atau pragmatis. Masyarakat perlu menjaga dengan ketat semangat "menghormati guru dan menghargai pendidikan"; keluarga perlu mengajarkan anak-anak untuk menghormati guru; sekolah perlu menciptakan lingkungan yang kondusif; guru senantiasa mempraktikkan dan menunjukkan peran guru yang sesungguhnya dalam setiap pelajaran dan tindakan. "Pendidikan yang kuat tidak boleh lepas dari disiplin dan ketegasan dalam hubungan guru-siswa," tegas Menteri.
Membangun tim guru sesuai Resolusi 71-NQ/TW
Menteri menegaskan, agar guru merasa aman dalam bekerja dan mengembangkan kariernya, diperlukan solusi yang komprehensif: menjaga kehormatan dan nama baik profesi guru; menciptakan lingkungan kerja yang demokratis dan manusiawi; melaksanakan sistem gaji dan tunjangan, dukungan pelatihan, perawatan kesehatan; dan sekaligus menarik dan mempekerjakan orang-orang dengan kemampuan khusus.
Atas dasar tersebut, Resolusi 71-NQ/TW mengidentifikasi staf pengajar sebagai kekuatan inti, yang memainkan peran sentral dalam inovasi pendidikan, sesuai dengan motto "Menjadikan kualitas sebagai poros - menjadikan guru sebagai kunci - menjadikan teknologi sebagai penggerak." Menteri mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang menyempurnakan kerangka hukum dan mekanisme, khususnya Undang-Undang Guru, untuk membentuk tim yang memadai, berkualitas, berdedikasi, berwawasan luas, dan bertalenta.
Pelatihan, pembinaan, dan pengembangan karier guru telah diinovasi secara komprehensif, dengan fokus pada kualitas profesional, kompetensi profesional, kreativitas, dan kemampuan menginspirasi siswa. Program pendidikan umum dan prasekolah yang baru bertujuan untuk meningkatkan peran guru sebagai pengorganisir dan pembimbing bagi siswa untuk secara aktif mengeksplorasi pengetahuan, mempraktikkan keterampilan, dan membangun sikap belajar yang positif.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga mendorong transformasi digital dan inovasi dalam metode pengajaran, menciptakan lingkungan belajar yang cerdas, kreatif, dan manusiawi. Lingkungan kerja yang positif dan demokratis ditekankan, sementara citra guru yang berdedikasi, kreatif, dan bersemangat dijunjung tinggi melalui berbagai gerakan, penghargaan, dan program komunikasi, yang berkontribusi pada peningkatan status profesi guru di masyarakat.

Undang-Undang Guru dan Kebijakan Terkaitnya
Menteri mengatakan bahwa segera setelah Undang-Undang Guru disahkan oleh Majelis Nasional, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyusun dan menyerahkan kepada Pemerintah 03 Keputusan dan 14 Surat Edaran, yang memastikan berlaku efektif mulai 1 Januari 2026. Dokumen-dokumen tersebut menstandardisasi dan menyinkronkan sistem, mengkonsolidasikan gelar profesional dan standar profesional ke dalam suatu sistem yang terkait dengan standar kompetensi profesional, dan berlaku secara seragam untuk lembaga publik dan non-publik, dengan tujuan meningkatkan transparansi dan keadilan dalam seleksi, penilaian, dan pelatihan guru.
Selain itu, rekrutmen, mobilisasi, dan mutasi guru diinovasi, yang dikaitkan dengan praktik pedagogis, untuk memastikan kualitas input. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengusulkan pendelegasian wewenang untuk memimpin rekrutmen kepada Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, berkoordinasi dengan instansi terkait, guna menyempurnakan mekanisme rotasi dan promosi guru, manajer, dan tenaga kependidikan di lembaga publik.
Inovasi dalam pelatihan guru merupakan kunci peningkatan mutu pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan pelatihan dengan tujuan mengembangkan kapasitas profesional yang komprehensif, meningkatkan praktik, magang pedagogis, dan penelitian berbasis pembelajaran nyata; meningkatkan keterampilan mengajar aktif, berpikir kritis, keterampilan hidup, dan kapasitas integrasi internasional. Bentuk pelatihannya fleksibel, terbuka, menggabungkan teori dan praktik, serta menghubungkan sekolah tinggi keguruan dengan sekolah umum. Program pelatihan, penilaian, pengembangan kapasitas digital, dan transformasi digital juga dilaksanakan, yang bertujuan untuk menginternasionalkan pelatihan guru.
Terkait kebijakan, Menteri menekankan bahwa guru akan menikmati koefisien gaji khusus beserta tunjangan preferensial, tunjangan senioritas, dan tunjangan lainnya, dengan rencana peningkatan tunjangan dari tahun 2026 hingga 2030, yang akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan menciptakan motivasi untuk komitmen jangka panjang. Selain gaji, guru juga menikmati tunjangan daerah, perawatan kesehatan berkala, dukungan perumahan atau sewa, dan mekanisme untuk menarik orang-orang berkebutuhan khusus untuk bekerja di bidang-bidang yang sulit atau bidang-bidang kunci.
Kebijakan komprehensif ini, bersama dengan peraturan tentang standar profesional, pengangkatan jabatan, perekrutan, pekerjaan dan penghormatan guru, menciptakan landasan yang kokoh bagi guru untuk bekerja dengan ketenangan pikiran, meningkatkan kapasitas mereka dan terus mengembangkan karier mereka, berkontribusi dalam mewujudkan tujuan inovasi mendasar dan komprehensif dalam pendidikan Vietnam.

Guru – pelopor inovasi pendidikan
Dalam rangka Hari Guru Vietnam, 20 November, Menteri Nguyen Kim Son tidak hanya menyampaikan ucapan selamat dan rasa terima kasihnya kepada para staf pengajar, tetapi yang lebih penting, beliau menekankan pesan inovasi dan tanggung jawab profesional di era transformasi. Menurut beliau, kualitas inti guru masa kini bukan hanya kecintaan terhadap profesinya, tetapi juga keinginan untuk belajar, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi dengan tuntutan inovatif pendidikan modern. Beliau menyatakan: Saya berharap setiap guru terus menjaga keimanan dan kecintaannya terhadap profesi, terus belajar, berkreasi, dan berinovasi dalam metode pengajaran dan manajemen agar sesuai dengan tuntutan era perkembangan baru.
Menteri menegaskan, seluruh kebijakan mulai dari gaji, tunjangan, pelatihan, rekrutmen, hingga mekanisme penghargaan bagi guru, ditujukan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi guru dalam menjalankan tugasnya, mengembangkan kapasitasnya, dan mengabdikan diri bagi kepentingan mencerdaskan masyarakat.
Sumber: https://baolangson.vn/giu-ton-nghiem-trong-giao-duc-thay-ra-thay-tro-ra-tro-5065509.html






Komentar (0)