![]() |
Haiti secara meyakinkan lolos ke Piala Dunia. |
Setelah mengalahkan Nikaragua 2-0 di kualifikasi Piala Dunia CONCACAF 2026 pada pagi hari tanggal 19 November, Haiti resmi meraih tiket ke turnamen nasional paling bergengsi tersebut. Namun, di balik pencapaian yang membanggakan itu, terdapat perjalanan yang penuh rintangan dan kesulitan.
Sejak Juli 2021, tim nasional Haiti terpaksa memainkan pertandingan internasional di tempat netral. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan yang parah di negara tersebut, terutama setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada tahun 2021.
Setelah insiden yang mengejutkan itu, kekerasan geng meletus dengan hebat, meliputi sebagian besar wilayah Haiti. Ibu kota Port-au-Prince dikuasai oleh kelompok bersenjata hingga 85%, menyebabkan semua kegiatan olahraga dihentikan dan tidak dapat berlangsung secara normal.
Pada Maret 2024, stadion nasional Haiti berada di bawah kendali geng, sehingga tim tidak memiliki kesempatan untuk kembali bermain di kandang. Di tengah kekacauan dan risiko tersebut, para pemain Haiti terus berjuang, pergi ke tempat netral dan memainkan setiap pertandingan sebagai tim tandang.
![]() |
Warga Haiti merayakan tiket mereka ke Piala Dunia 2026 di ibu kota Port-au-Prince. Foto: Reuters . |
Dan keajaiban pun terjadi. Dengan performa dan kegigihan yang mengesankan, Haiti lolos ke Piala Dunia setelah 51 tahun penantian. Pencapaian ini tak hanya penting dalam dunia olahraga, tetapi juga menjadi sumber motivasi spiritual yang luar biasa bagi rakyat Haiti, yang sedang menjalani salah satu masa tersulit dalam sejarah negara mereka.
Partisipasi Haiti di Piala Dunia 2026 bukan hanya sebuah kesuksesan di lapangan, tetapi juga kemenangan tekad, keyakinan, dan ketangguhan. Dari negara yang dilanda krisis dengan kejahatan yang merajalela, Haiti melangkah ke panggung terbesar dunia dengan penampilan yang meyakinkan.
Sumber: https://znews.vn/giua-dia-nguc-toi-pham-bong-da-haiti-troi-day-o-world-cup-post1604051.html








Komentar (0)