Google memperingatkan risiko "gelembung" yang memengaruhi semua bisnis

Dalam wawancara dengan BBC pada 17 November, CEO Google Sundar Pichai memperingatkan bahwa tidak ada bisnis yang kebal jika “gelembung AI” meletus.

Bapak Pichai mengatakan gelombang investasi dalam kecerdasan buatan (AI) "tidak rasional," meskipun demam ini telah berkontribusi pada kenaikan kuat saham teknologi tahun ini.

Kekhawatiran mengenai risiko pecahnya "gelembung AI" inilah yang memicu gelombang aksi jual di kalangan investor, yang menyebabkan pasar saham global anjlok dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut CEO Google, tidak ada perusahaan yang kebal terhadap dampak jika "gelembung AI" pecah. "Saya rasa tidak ada perusahaan yang kebal, termasuk kami," ujarnya.

Wawancara tersebut menyentuh banyak kekhawatiran lama tentang AI, seperti permintaan energi (yang dapat memengaruhi tujuan iklim), keakuratan teknologi, dan dampaknya terhadap pasar tenaga kerja.

Bapak Pichai memperingatkan bahwa permintaan energi untuk AI “sangat besar” dan menurut perhitungan Badan Energi Internasional (IEA), tahun lalu, sektor ini menyumbang 1,5% dari total konsumsi listrik global.

Jejak komputasi AI dapat mencapai 200 gigawatt pada tahun 2030, setara dengan konsumsi listrik tahunan Brasil.

Ketegangan geopolitik telah membantu memicu perlombaan untuk membangun pusat data besar yang menampung puluhan ribu chip, yang membutuhkan pasokan daya besar dan sistem pendingin yang ekstensif.

Negara-negara perlu mengambil tindakan untuk mengembangkan sumber energi baru dan memperkuat infrastruktur, ujar Pichai. Khususnya bagi Google, kebutuhan energi AI dapat menyebabkan Alphabet tertinggal dari target iklimnya untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2030.

Terkait pasar tenaga kerja, CEO ini menegaskan bahwa AI akan menyebabkan "gangguan sosial", bahkan mungkin menggantikan posisi penting seperti yang dipegangnya dan memaksa "semua orang untuk beradaptasi".

Mereka yang tahu cara menerapkan AI akan memiliki keuntungan, apakah mereka guru atau dokter, yang merupakan profesi yang selalu dibutuhkan.

Alphabet baru saja mencatat pendapatan kuartal pertamanya yang melampaui $100 miliar berkat kemampuannya memanfaatkan gelombang AI. Grup ini meningkatkan belanja infrastruktur AI dan mempercepat penerapan fitur-fitur AI pada model Google Search dan Gemini.

(TTXVN/Vietnam+)

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/google-canh-bao-nguy-co-bong-bong-anh-huong-moi-doanh-nghiep-post1077770.vnp