Pemimpin Hamas Sinwar mengatakan kelompoknya siap untuk melaksanakan kesepakatan pertukaran sandera bagi tahanan Palestina "segera" dengan Israel.
"Perjanjian ini mencakup pembebasan semua tahanan Palestina dari penjara Israel dengan imbalan semua tahanan yang ditahan oleh Hamas," kata pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwa, dalam sebuah pernyataan pada 28 Oktober.
Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pernyataan Sinwa saat ini merupakan "terorisme psikologis" dan bahwa Israel "akan terus menggunakan semua opsi untuk membawa kembali para sandera."
Menurut Aljazeera , 5.200 warga Palestina ditahan di Israel atas berbagai tuduhan, terutama dituduh mengancam keamanan Israel.
Pemimpin Hamas Yahya Sinwa di Kota Gaza pada tahun 2022. Foto: AFP
Sebelumnya, juru bicara Abu Obeida dari Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, juga mengumumkan kesiapannya untuk membebaskan para sandera yang ditangkap setelah serangan 7 Oktober jika Israel membebaskan semua warga Palestina yang ditahan di penjaranya.
"Jika musuh ingin semua tahanan ini dibebaskan sekaligus, kami siap. Jika mereka ingin melakukannya selangkah demi selangkah, kami juga siap," kata Obeida.
Obeida menekankan bahwa Hamas hampir mencapai kesepakatan mengenai para sandera, tetapi Israel menunda kemungkinan ini.
Menurut militer Israel, sekitar 230 sandera telah ditawan oleh Hamas di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober, termasuk warga negara Israel, warga negara asing, dan warga negara ganda. Hamas sejauh ini telah membebaskan empat sandera atas "alasan kemanusiaan". Brigade Izzuddin al-Qassam mengatakan pada 26 Oktober bahwa "hampir 50" sandera telah tewas dalam serangan Israel selama tiga minggu terakhir.
Israel mengumumkan pada tanggal 28 Oktober bahwa perang dengan Hamas telah memasuki "fase baru," dengan infanterinya mempertahankan operasi di Gaza alih-alih mundur setelah serangan itu.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan pada 29 Oktober bahwa lebih dari 8.000 orang telah tewas di wilayah kantong itu sejak Israel melancarkan serangan balasan terhadap serangan Hamas, setengahnya adalah anak-anak. Pertempuran antara kedua belah pihak kini telah menewaskan total 9.400 orang dan melukai lebih dari 25.000 orang.
Huyen Le (Menurut AFP , Reuters, Jerusalem Post )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)