Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan mengumumkan pada 19 Januari bahwa negara tersebut mencatat penurunan pertama kalinya dalam jumlah total kendaraan berbahan bakar yang terdaftar pada tahun 2023.
| Sebuah SPBU di Changwon, Provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan. (Sumber: Yonhap) |
Secara spesifik, jumlah total kendaraan terdaftar yang menggunakan bensin, diesel, dan gas minyak cair (LPG) pada tahun 2023 menurun sebanyak 85.000 kendaraan (0,4%) dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 23,647 juta kendaraan. Ini adalah pertama kalinya statistik ini menurun sejak awal tahun 1960-an, terutama karena penurunan jumlah kendaraan diesel dan LPG, meskipun jumlah kendaraan bensin terdaftar meningkat sebesar 2%.
Kebijakan pemerintah Korea Selatan yang bertujuan mengurangi polusi dari kendaraan diyakini sebagai salah satu alasan penurunan tersebut. Kebijakan ini meliputi penghapusan bertahap kendaraan tua untuk meminimalkan risiko polusi, terutama kendaraan bertenaga diesel; penerapan pembatasan pengoperasian kendaraan di Seoul; dan pemberian insentif keuangan kepada pemilik kendaraan untuk menyingkirkan kendaraan dengan emisi tinggi.
Pada tahun 2023, jumlah total kendaraan terdaftar – termasuk model tradisional dan ramah lingkungan – meningkat sebesar 1,7% menjadi 25,49 juta. Dari jumlah tersebut, kendaraan ramah lingkungan berjumlah 2,12 juta. Dalam kategori ini, kendaraan hibrida menyumbang sekitar 72%, kendaraan listrik sekitar 26%, dan kendaraan bertenaga hidrogen, bersama dengan jenis lainnya, menyumbang 2% sisanya.
Segmen ramah lingkungan mencatat total 2,12 juta registrasi, naik 33,4% dari tahun sebelumnya. Angka ini termasuk 154.000 kendaraan listrik (naik 39,5%), 46.000 kendaraan hidrogen (naik 15,6%), dan 372.000 kendaraan hibrida (naik 31,7%).
Pemerintah Korea Selatan secara bertahap menghapus subsidi untuk kendaraan hibrida. Subsidi untuk pembelian mobil hibrida berakhir pada tahun 2019, dan subsidi untuk hibrida plug-in berakhir pada awal tahun 2021. Pada tahun 2025 atau 2026, Korea Selatan akan menghapus kendaraan hibrida dari daftar kendaraan ramah lingkungan.
Seorang pejabat di industri manufaktur kendaraan listrik Korea Selatan mengatakan bahwa industri kendaraan listrik adalah industri yang menjanjikan. Namun, para produsen kendaraan listrik juga menghadapi lebih banyak tantangan karena banyak negara telah mulai membatasi atau menghilangkan insentif bagi pembeli kendaraan listrik dari merek asing, termasuk merek Korea Selatan.
Sumber






Komentar (0)