![]() |
Banyak produsen ponsel pintar Android meniru antarmuka Liquid Glass Apple. Foto: Medium . |
Setelah Apple memperkenalkan bahasa desain Liquid Glass pada iOS 26 di WWDC 2025, beberapa produsen Android mulai mengadopsi gaya yang sama. Vivo adalah merek pertama yang mengumumkan antarmuka baru yang terinspirasi oleh desain ini.
Pada acara peluncurannya baru-baru ini, Vivo memperkenalkan OriginOS 6, antarmuka khusus baru berbasis Android 16. Antarmuka ini memiliki banyak kesamaan dengan Liquid Glass milik Apple, termasuk elemen UI transparan, ikon melingkar, jam layar kunci bergaya iOS 26, dan wallpaper dinamis yang dapat beralih antara 2D dan 3D.
Perusahaan teknologi Tiongkok ini juga menekankan efek gerakan yang lebih halus untuk memberikan nuansa “air”, fitur khas Liquid Glass.
Tak hanya Vivo, komunitas Android secara umum juga mulai menunjukkan minat pada gaya desain ini. Di Google Play Store, banyak paket ikon dan tema yang terinspirasi oleh Liquid Glass telah bermunculan, sementara komunitas pengguna Nothing juga sedang mendiskusikan kemungkinan perusahaan tersebut menambahkan antarmuka serupa dalam pembaruan mendatang.
Liquid Glass adalah langkah desain berani Apple, yang dianggap sebagai kelanjutan dari gaya skeuomorfik yang meniru objek nyata. Namun, kembalinya Apple ke dunia teknologi ini menimbulkan perdebatan. Beberapa memuji antarmuka baru ini karena nuansa dan kedalamannya yang lebih mewah, sementara yang lain mengatakan Apple menentang tren minimalis yang telah mewarnai iOS versi-versi terbaru.
Terlepas dari kontroversi yang ada, pengaruh Apple pada desain ponsel pintar masih terasa. Ketika iPhone X diluncurkan dengan notch "telinga kelinci" khasnya, sejumlah produsen Android dengan cepat meniru detail ini. Demikian pula, fitur Dynamic Island pada iPhone 14 Pro juga disimulasikan oleh para pengembang Android hanya beberapa minggu kemudian.
Dengan Liquid Glass, tren serupa kembali terulang. Maraknya gaya antarmuka ini menunjukkan bahwa produsen Android masih sering "terinspirasi" oleh perubahan estetika yang digagas Apple, terutama di pasar-pasar besar seperti Tiongkok dan India.
Namun, pengguna Android masih memiliki keuntungan karena dapat melakukan kustomisasi secara bebas. Meskipun perangkat tidak menerima pembaruan resmi, pengguna tetap dapat mengunduh aplikasi atau tema pihak ketiga untuk menciptakan kembali efek kaca transparan, ikon mengambang, dan animasi bergaya Liquid Glass.
Sumber: https://znews.vn/hang-smartphone-android-lai-sao-chep-apple-post1592806.html
Komentar (0)