Pada tanggal 29 Juli, Bapak Shinji Kaneko, Presiden Keikyu Department Store Co., Ltd. di Konan, Kota Yokohama, Prefektur Kanagawa, membungkuk dalam-dalam dan menyampaikan "belasungkawa yang tulus" kepada pelanggan yang mengalami keracunan makanan setelah memakan kotak makan siang berisi belut dari toko tersebut minggu lalu.
Di antara pelanggan yang keracunan, ada satu korban tewas yang diyakini seorang wanita berusia 90 tahun.
Belut bakar, atau unagi, dari Jepang. Foto: iStock/KPS
Produk toko tersebut meliputi belut yang disiapkan dengan gaya tradisional "kabayaki": ditusuk, dipanggang, dan disiram dengan kecap manis dan anggur beras mirin.
Toko serba ada Keikyu mengatakan penyelidikan oleh pejabat kesehatan menemukan jenis bakteri yang disebut staphylococcus aureus dalam produk tersebut.
"Kami sangat prihatin dengan apa yang terjadi dan sangat menyesal. Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan investigasi badan kesehatan masyarakat," tegas Bapak Kaneko.
Restoran Isesada yang berbasis di Tokyo, yang mengoperasikan kios di dalam Keikyu Department Store, bertanggung jawab untuk menyiapkan dan menjual langsung produk belut di toko tersebut.
Dikonsumsi di seluruh dunia , belut merupakan makanan yang sangat populer di Asia. Peninggalan yang ditemukan di makam-makam Jepang menunjukkan bahwa belut telah dikonsumsi oleh masyarakat Jepang selama ribuan tahun.
Ngoc Anh (menurut AFP)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/hang-tram-nguoi-ngo-doc-vi-an-dac-san-luon-nuong-nhat-ban-post305541.html






Komentar (0)