Cucurella bermain keras dalam pertandingan melawan Prancis. Foto: Reuters . |
Alasan di balik ejekan ini konon bermula dari sebuah momen di Euro 2024. Saat pertandingan perempat final antara Spanyol dan Jerman musim panas lalu, Cucurella disebut-sebut menggunakan tangannya untuk memblok tembakan pemain Jerman.
Aksi ini memicu kemarahan suporter tuan rumah, tetapi wasit tidak memberikan penalti kepada Jerman. Hasilnya, Spanyol menang 2-1 berkat gol Mikel Merino di menit-menit akhir. Hingga semifinal Nations League 2025 dini hari tanggal 6 Juni, para suporter Jerman masih tak bisa melupakan momen ini.
"Itulah yang terjadi, bukan salah saya," kata Cucurella kepada Cope setelah dicemooh di semifinal melawan Prancis. "Saya tidak tahu apa yang ingin mereka capai, tapi itulah kenyataannya."
Meski mendapat protes dari penonton, Cucurella tetap tenang dan fokus bermain melawan Prancis. Usai pertandingan, bek Chelsea itu juga menekankan bahwa yang terpenting adalah tim Spanyol lolos ke final. "La Roja" akan menghadapi Portugal pada 9 Juni dini hari untuk menentukan siapa yang akan menjadi juara Nations League tahun ini.
Para penggemar telah mengungkapkan pendapat mereka tentang insiden Cucurella di media sosial. Satu orang menulis: "Mereka pasti sangat membenci Cucurella." Yang lain berkata: "Penggemar Jerman masih mencemooh Cucurella setahun setelah ini, mereka benar-benar menyimpan dendam." Yang ketiga berkomentar: "Saya tidak akan pernah berhenti membenci Cucurella jika saya orang Jerman."
Dean Huijsen - permata sepak bola Spanyol Dari pemain cadangan di Bournemouth, Dean Huijsen bangkit menjadi faktor penting tim Spanyol hanya dalam 4 bulan.
Sumber: https://znews.vn/hau-ve-tay-ban-nha-bi-la-o-post1558623.html
Komentar (0)