Menjelang SEA Games ke-33, timnas U-22 Malaysia menghadapi berbagai kesulitan. Mereka hampir ditinggalkan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Hal ini disebabkan karena FAM sedang sibuk mengajukan banding ke FIFA dan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) sehingga mereka tidak dapat memperhatikan timnas U-22 Malaysia.

Timnas U22 Malaysia kurang siap jelang SEA Games ke-33 (Foto: FAM).
Oleh karena itu, tim asuhan pelatih Nafuzi Zain tidak menjalani pertandingan persahabatan sebelum SEA Games. Tak hanya itu, mereka juga berkumpul terlambat dan kondisi latihan yang kurang baik. Seluruh tim baru berkumpul pada 25 November dan dijadwalkan berangkat ke Thailand pada 5 Desember. Belum lagi situasi banjir di Thailand yang memaksa tim U-22 Malaysia terus-menerus mengubah rencana.
“Semuanya tidak berjalan sesuai rencana, tetapi U22 Malaysia secara mental siap menghadapi situasi apa pun,” komentar New Straits Times.
Surat kabar tersebut mengutip pernyataan pelatih Nafuzi Zain yang menyatakan bahwa target mencapai semifinal layak bagi Malaysia U-22. Ia berkata: "Pertandingan pertama melawan Laos U-22 sangat penting bagi target kami untuk lolos. Lawan Laos U-22 tidak mudah karena sebagian besar pemain mereka berasal dari tim nasional."
Jika kami menang melawan Laos U-22, Malaysia U-22 akan siap menghadapi tantangan Vietnam U-22. Kami menargetkan mencapai semifinal sepak bola putra SEA Games. Target ini sepenuhnya dapat diwujudkan.
Skuad yang beranggotakan 25 pemain ini mencakup dua nama besar: bek Muhammad Ubaidullah dan penyerang Alif Izwan. Mereka adalah bagian dari tim nasional yang menang 1-0 atas Nepal di kualifikasi Piala Asia bulan lalu. Sebagian besar pemain U-22 Malaysia pernah bermain di liga-liga bawah dan liga-liga yunior. Mereka belum pernah bermain di kejuaraan nasional Malaysia. Sementara itu, pemain naturalisasi Fergus Tierney masih absen karena Sabah FC belum sepakat untuk melepasnya.

U22 Malaysia ingin mengalahkan U22 Vietnam untuk meraih tiket ke semifinal (Foto: Tien Tuan).
Pelatih Nafuzi yakin, mewarisi kekuatan dari turnamen Asia Tenggara U-23 di Jakarta Juli nanti, akan membantu Malaysia U-22 di tengah keterbatasan waktu persiapan.
Malaysia meraih medali emas sepak bola putra pada SEA Games 2011 di Jakarta, tetapi menghadapi banyak kesulitan dalam beberapa tahun terakhir. Di SEA Games 2023, "Macan Muda" hanya finis ketiga di Grup B dan gagal mencapai semifinal.
Timnas U22 Malaysia akan melakoni laga persahabatan melawan Police FC (Malaysia) pada 29 November sebelum pelatih Nafuzi menetapkan daftar 23 pemain yang akan berlaga di SEA Games ke-33.
Meski klub-klub di kejuaraan nasional Malaysia belum bersedia melepas talenta muda terbaiknya untuk SEA Games ke-33 karena turnamen tersebut tidak ada dalam jadwal FIFA, pelatih Nafuzi mengatakan dirinya tetap siap beradaptasi.
"Kami paham akan sulit untuk membuat klub melepas pemain tersebut, tetapi apa pun yang terjadi, tim akan terus berjuang," ujarnya.
Pakar sepak bola Malaysia, Richard Scully, mengatakan bahwa U-22 Malaysia seharusnya tidak menyalahkan klub-klub di kejuaraan nasional karena tidak melepas pemain mereka. Ia menekankan: "SEA Games bukanlah turnamen di bawah sistem kompetisi FIFA. Oleh karena itu, klub-klub tidak berkewajiban melepas pemain mereka. Bukan hanya U-22 Malaysia, tetapi tim-tim lain di kawasan ini juga menghadapi situasi yang sama. Beberapa tim dapat memanggil pemain-pemain bagus karena mereka bernegosiasi dengan klub-klub."
Jika U22 Malaysia gagal, itu bukan alasan bagi mereka. Persiapan yang buruk, yang menyebabkan klub tidak bisa meyakinkan mereka untuk melepas pemain, itu kesalahan kami."
Malaysia U22 akan memainkan pertandingan pembuka SEA Games 2013 melawan Laos U22 pada 6 Desember. Kemudian, pada 11 Desember, mereka akan menghadapi Vietnam U22. Tiga tim teratas dari ketiga grup beserta tim peringkat kedua terbaik akan lolos ke semifinal.

Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/hlv-malaysia-tuyen-bo-danh-thep-khi-dung-do-u22-viet-nam-o-sea-games-20251201152215781.htm






Komentar (0)