Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Lubang hitam tertua di alam semesta masih aktif

VnExpressVnExpress11/07/2023

[iklan_1]

Para astronom yang menggunakan teleskop James Webb telah menemukan lubang hitam supermasif aktif terjauh yang pernah tercatat.

Panorama lebih dari 100.000 galaksi dari proyek Cosmic Evolution Early Release Science Survey (CEERS). Gambar: NASA/ESA/CSA/Steve Finkelstein (UT Austin)/Micaela Bagley (UT Austin)/Rebecca Larson (UT Austin)/Alyssa Pagan (STScI)

Panorama lebih dari 100.000 galaksi dari proyek Cosmic Evolution Early Release Science Survey (CEERS). Gambar: NASA/ESA/CSA/Steve Finkelstein (UT Austin)/Micaela Bagley (UT Austin)/Rebecca Larson (UT Austin)/Alyssa Pagan (STScI)

Lubang hitam yang baru ditemukan ini juga merupakan salah satu lubang hitam terkecil yang pernah ada sejak awal terbentuknya alam semesta, dengan massa hanya sekitar 9 juta kali massa Matahari, lapor Live Science pada 10 Juli. Tim mengamati galaksi yang menjadi induk lubang hitam tersebut sebagai bagian dari Survei Sains Pelepasan Awal Evolusi Kosmik (CEERS). Disebut CEERS 1019, galaksi ini berasal dari saat alam semesta baru berusia sekitar 570 juta tahun (alam semesta saat ini diperkirakan berusia 13,8 miliar tahun).

Selain lubang hitam di CEERS 1019, tim peneliti yang dipimpin oleh astronom Steven Finkelstein di University of Texas Austin juga menemukan dua lubang hitam yang muncul hanya 1 dan 1,1 miliar tahun setelah Big Bang—ledakan yang melahirkan alam semesta—serta 11 galaksi yang muncul 470-675 juta tahun setelah Big Bang. Hasil penelitian ini dipublikasikan di Astrophysical Journal Letters.

Lubang hitam di pusat galaksi CEERS 1019 memiliki massa sekitar 9 juta kali massa Matahari. Kedengarannya mungkin sangat besar, tetapi banyak lubang hitam supermasif yang beratnya miliaran kali massa Matahari. Keberadaan objek seperti lubang hitam yang baru ditemukan ini masih menjadi misteri bagi para ilmuwan.

Alasannya adalah lubang hitam supermasif, baik dengan bergabung dengan lubang hitam lain maupun dengan menelan materi di sekitarnya, biasanya membutuhkan waktu lebih lama dari 570 juta tahun untuk tumbuh. Ini berarti bahwa bahkan lubang hitam dengan massa seperti yang ada di pusat Bima Sakti (sekitar 4,5 juta kali massa Matahari) seharusnya terbentuk jauh lebih baru.

Cahaya tersebut menunjukkan bahwa lubang hitam di CEERS 1019 sedang aktif menyerap materi di sekitarnya. Lubang hitam yang "menyuapi" materi tersebut dikelilingi oleh aliran gas dan debu yang disebut cakram akresi. Tarikan gravitasi lubang hitam memanaskan materi ini, menyebabkan cakram tersebut berpendar terang. Selain itu, medan magnet yang kuat mendorong materi tersebut menuju kutub lubang hitam, tempat materi tersebut sesekali terlontar dalam semburan ganda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya, menciptakan cahaya yang sangat terang.

Mengamati lebih lanjut radiasi intens lubang hitam akan mengungkap seberapa cepat galaksi induknya bertumbuh, dan mengungkap lebih banyak informasi tentang masa lalunya. "Penggabungan galaksi dapat memicu aktivitas lubang hitam ini, yang dapat menyebabkan peningkatan pembentukan bintang," kata rekan penulis studi Jeyhan Kartaltepe, anggota tim CEERS dan profesor madya astronomi di Institut Teknologi Rochester.

Para ilmuwan telah lama menduga keberadaan lubang hitam bermassa relatif kecil di alam semesta awal. Namun, Teleskop Luar Angkasa James Webb adalah yang pertama kali memberikan pengamatan sedetail itu.

Thu Thao (Menurut Live Science )


[iklan_2]
Tautan sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Seberapa modern helikopter antikapal selam Ka-28 yang berpartisipasi dalam parade laut?
Panorama parade perayaan 80 tahun Revolusi Agustus dan Hari Nasional 2 September
Close-up jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas di langit Ba Dinh
21 putaran tembakan meriam, membuka parade Hari Nasional pada tanggal 2 September

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk