Di bawah perawatan cermat para perwira dan prajurit, bunga aprikot tidak hanya membawa keindahan segar ke barak, tetapi juga menjadi simbol optimisme, kemauan untuk bangkit dan keyakinan akan kemenangan para prajurit.
![]() |
Prajurit Divisi 9 merawat kebun aprikot. |
Di jalan menuju Resimen 1 (Divisi 9), deretan bunga aprikot kuning yang diselingi hamparan bunga portulaca, krisan, dan bugenvil di sepanjang jalan internal, membuat ruangan tampak menyala.
Di bawah sinar matahari pagi, para prajurit memanfaatkan waktu istirahat mereka untuk menyiram dan memangkas ranting-ranting. Suasana yang ramai dan ceria seolah menandakan datangnya musim semi.
Kopral Ho Hoang Phuong, Kompi 12, Batalyon 3, Resimen 1 (Divisi 9) berbagi: “Kami menanam pohon aprikot ini di awal tahun 2024. Melihatnya bertunas dan mekar dengan bunga kuning cerah, semua orang merasa senang dan bangga. Setiap kali saya merawat bunga-bunga ini, saya merasa unit ini adalah rumah kedua saya.”
Tak hanya sebagai kegiatan penghijauan, gerakan "Penghijauan Barak" telah menjadi budaya indah bagi para perwira dan prajurit Divisi 9. Setiap hamparan bunga, pot bonsai, dan kebun buah direncanakan secara ilmiah dan dirawat secara berkala. Banyak unit juga menyelenggarakan kompetisi "Barak Hijau, Bersih, dan Indah" dan "Pot Bunga Aprikot Prajurit", yang menciptakan semangat kompetisi yang meriah di seluruh Divisi.
Kolonel Pham Van Hong, Wakil Komisaris Politik Divisi 9, menyampaikan: “Unit memilih pohon aprikot sebagai salah satu bunga hias utama, karena melambangkan musim semi, vitalitas, dan semangat pantang menyerah para prajurit. Pohon aprikot tumbuh di tanah kering dan berbatu, mudah ditanam dan dirawat, serta memiliki toleransi kekeringan yang tinggi. Menanam bunga dan pohon juga berkontribusi dalam membangun lingkungan budaya militer yang sehat, menciptakan lanskap yang indah, dan meningkatkan kehidupan spiritual para prajurit.”
![]() |
| Prajurit Resimen 2, Divisi 9 dengan hati-hati dan cermat merawat pohon aprikot. |
Dari area perumahan, aula, hingga kebun sayur, bunga-bunga bermekaran di mana-mana. Di antaranya, pot aprikot dan pohon aprikot dirawat secara khusus agar mekar tepat waktu untuk perayaan tradisional Tet, menghadirkan suasana hangat dan nyaman di unit ini. Setiap kanopi aprikot kuning mengingatkan para perwira dan prajurit untuk tetap teguh dalam iman, semangat latihan yang penuh semangat, dan kesiapan mereka untuk menerima dan menyelesaikan semua tugas yang diberikan dengan baik.
Tak hanya menanam dan merawat bunga, gerakan ini juga berkontribusi dalam membangun kesadaran akan pelestarian lingkungan hidup, membangun gaya hidup teratur dan rapi dalam diri setiap perwira dan prajurit. Di mana pun di barak, kita dapat melihat gambaran tangan para prajurit yang rajin menyapu dedaunan, memangkas pohon, dan mengolah tanah—tugas-tugas kecil namun sangat berarti.
Prajurit Nguyen Duy Quan, Kompi 3, Batalyon 1 (Resimen 1) berbagi: “Menanam dan merawat bunga itu seperti melatih diri. Kita harus sabar dan teliti setiap hari. Saat melihat bunga-bunga bermekaran, kita bisa merasakan dengan jelas kerja keras dan kekompakan kolektif.”
Berkat perhatian dan arahan ketat dari Komite Partai dan Komandan Divisi, model penanaman bunga dan tanaman hias di Divisi 9 semakin meluas. Setiap unit dan peleton telah menjadi "kampus hijau" yang mencirikan prajurit Paman Ho di era baru—disiplin, teladan, cerah, hijau, bersih, dan indah.
Sejak awal tahun 2025, para perwira dan prajurit Divisi 9 telah menanam lebih dari 3.600 pohon aprikot dan pot serta lebih dari 4.000 pohon buah-buahan dari berbagai jenis.
Di tengah ruangan yang dipenuhi warna kuning bunga aprikot, gelak tawa prajurit terdengar jelas, menyatu dengan riuhnya lapangan latihan Divisi 9, tempat bunga aprikot tak hanya mekar di barak, namun juga mekar di hati setiap prajurit, bunga keimanan, cinta tanah air, dan tekad untuk menuntaskan semua tugas dengan baik.
Sumber: https://www.qdnd.vn/van-hoa/doi-song/hoa-mai-o-su-doan-9-quan-doan-34-doanh-trai-sang-xanh-sach-dep-1010861








Komentar (0)