Saya mengapresiasi pendekatan komprehensif Forum dalam mengkaji perbaikan sistem hukum dalam konteks lingkungan sosial -ekonomi yang sedang mengalami transformasi mendalam. Hal ini menuntut sistem hukum yang lebih prediktif, fleksibel, dan adaptif. Hanya ketika persyaratan tersebut terpenuhi, hukum tidak hanya dapat mengikuti realitas, tetapi juga memimpin pembangunan, menjadi "terobosan dari berbagai terobosan", yang membuka jalan bagi kemajuan proses pembangunan negara.
Pendapat di Forum menunjukkan sebuah realitas: banyak undang-undang yang ada masih jauh dari kenyataan; dokumen yang tumpang tindih dan saling bertentangan masih ada; proses pembentukan undang-undang di beberapa tahap belum sepenuhnya efisien. Sementara itu, persyaratan untuk tahap baru ini adalah menciptakan kerangka hukum yang transparan, stabil, dan cukup terbuka untuk membebaskan sumber daya, mendorong inovasi, dan meningkatkan daya saing nasional.

Saya sangat terkesan dengan penekanan peran hukum sebagai "pengungkit" untuk mendorong pembangunan, alih-alih "penghambat" pertumbuhan. Untuk mewujudkan persyaratan ini, tinjauan sistem hukum yang komprehensif dan sinkron sangatlah penting. Kita perlu dengan berani menghapus regulasi lama yang tidak lagi sesuai dengan kenyataan; sekaligus, segera melengkapi regulasi baru untuk bidang-bidang yang berkembang pesat seperti ekonomi digital, data, kecerdasan buatan, ekonomi hijau, dan ekonomi sirkular. Hanya dengan cara itulah hukum dapat menciptakan fondasi yang kokoh dan cukup terbuka untuk memandu pembangunan di era baru.
Selain itu, banyak pendapat yang antusias dan mendalam di Forum juga mengusulkan untuk terus berinovasi dalam proses legislasi ke arah yang ilmiah , transparan, dan meningkatkan konsultasi. Menurut saya, agar kebijakan dan undang-undang benar-benar terwujud, kita perlu lebih banyak mendengarkan masukan dari dunia usaha, asosiasi profesi, daerah, dan masyarakat—subjek yang terdampak langsung. Penilaian dampak kebijakan harus dilakukan secara lebih substansial. Pada saat yang sama, teknologi harus diterapkan secara intensif dalam pemantauan dan sintesis data legislasi.
Poin penting lainnya adalah perlunya peningkatan kualitas tim pembuat undang-undang. Dalam konteks baru, pekerjaan hukum tidak hanya membutuhkan kapasitas profesional yang mendalam tetapi juga pemikiran yang terbuka, kemampuan untuk memperbarui teknologi dan menganalisis kebijakan berdasarkan bukti. Pelatihan dan pengembangan interdisipliner diperlukan agar lembaga pembuat undang-undang dapat memecahkan masalah kompleks yang saling terkait di berbagai bidang.
Forum ini menunjukkan tekad Majelis Nasional untuk melakukan inovasi dalam pemikiran pembuatan undang-undang, menuju negara hukum yang modern, efektif, dan efisien. Saya yakin rekomendasi dan analisis di Forum ini akan diterima dengan serius, menjadi saran penting untuk penyempurnaan program pembuatan undang-undang dan peraturan daerah di masa mendatang.

Saya juga sependapat dengan pendapat para delegasi tentang penyempurnaan kerangka hukum pembagian kewenangan antar tingkat pemerintahan. Undang-undangkan mekanisme desentralisasi dan pendelegasian kewenangan dengan jelas; hindari tumpang tindih, campur tangan, atau kekosongan tugas. Pada saat yang sama, desentralisasi dan pendelegasian kewenangan, yang terkait dengan akuntabilitas kepada akar rumput, perlu diperkuat agar kegiatan pemerintahan akar rumput dua tingkat dapat mencapai efisiensi tertinggi.
Dari perspektif lokal, saya percaya bahwa perbaikan institusi dan hukum bukan hanya tugas legislatif, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh sistem politik dan masyarakat. Ketika hukum dibangun di atas fondasi ilmiah, transparan, mendengarkan, dan menghormati, kita akan menciptakan lingkungan hukum yang kondusif untuk mendorong semua sumber daya, membawa negara ini menuju pembangunan yang pesat dan berkelanjutan di era baru.
Sumber: https://daibieunhandan.vn/hoan-thien-phap-luat-de-tao-dot-pha-phat-trien-10396763.html






Komentar (0)