Pasukan Houthi di Yaman mengatakan serangan udara AS-Inggris tidak dapat menghentikan mereka dan berjanji untuk merespons.
"Pesawat AS dan Inggris telah melancarkan 48 serangan udara di berbagai wilayah di Yaman dalam beberapa jam terakhir. Kampanye ini tidak akan menghentikan dukungan kami bagi rakyat Jalur Gaza, dan musuh juga akan menghadapi pembalasan dan hukuman," ujar Yahya Saree, juru bicara Houthi, hari ini.
Pejabat Houthi tersebut tidak menyebutkan langkah-langkah spesifik untuk merespons. "Kami akan menggunakan eskalasi untuk melawan eskalasi musuh," tambah Nasr al-Din Amer, juru bicara Houthi lainnya.
Para pejuang Houthi berparade di jalanan Sanaa, Yaman, pada Oktober 2023. Foto: AFP
Pernyataan tersebut muncul setelah militer AS dan Inggris melakukan serangan terhadap 36 target di 13 lokasi di Yaman, termasuk depot senjata Houthi, kompleks rudal anti-kapal, sistem pertahanan udara, dan radar. Ini adalah ketiga kalinya AS dan Inggris mengoordinasikan serangan terhadap target Houthi, selain serangkaian serangan udara yang dilakukan secara terpisah oleh Washington.
Houthi meningkatkan serangan terhadap kapal kargo yang melewati Laut Merah setelah pertempuran di Jalur Gaza pecah pada awal Oktober 2023, untuk menekan Israel agar menghentikan kampanyenya melawan Hamas, sekutunya dalam poros perlawanan anti-Tel Aviv di Timur Tengah.
AS dan sekutunya baru-baru ini meninggalkan taktik pertahanan pasif dan lebih memilih serangan preemptif, menghancurkan rudal dan drone Houthi sebelum diluncurkan ke Laut Merah. Washington juga memimpin koalisi untuk melindungi pelayaran di Laut Merah, serta berupaya memberikan tekanan diplomatik dan finansial kepada Houthi.
Namun, upaya ini tidak mencegah kampanye serangan terhadap rute pelayaran internasional di Laut Merah yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di Yaman.
Vu Anh (Menurut Reuters, AFP )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)