
Tim tenis meja Vietnam gagal mengalahkan rival regional tradisional mereka, menerima kekalahan tipis 2-3 dan meraih Medali Perak.

Memasuki pertandingan penentu, tim Vietnam membawa harapan tinggi setelah kemenangan meyakinkan 3-0 atas Malaysia di semifinal. Hasil ini memungkinkan tim tenis meja putra Vietnam mencapai final tim putra SEA Games untuk pertama kalinya dalam delapan tahun, sejak kemenangan medali emas bersejarah mereka di SEA Games 2017.


Nguyen Anh Tu terpilih untuk memainkan pertandingan pembuka dan tampil baik, mengalahkan Pang Yew En Koen 3-1. Meskipun kalah di set pertama, pemain berpengalaman asal Vietnam ini menunjukkan konsistensi dan ketenangan untuk memenangkan tiga set berikutnya, memberikan keuntungan penting bagi rekan setimnya.
Dalam pertandingan tunggal kedua, Dinh Anh Hoang menghadapi Quek Yong Izaac, pemain muda yang dianggap sebagai pilar baru tenis meja Singapura. Melawan lawan dengan teknik dan kecepatan yang lebih unggul, Anh Hoang tidak mampu menciptakan kejutan dan kalah 0-3, sehingga skor keseluruhan menjadi imbang.
Harapan masih tersisa bagi tim Vietnam di pertandingan tunggal ketiga. Nguyen Duc Tuan bermain percaya diri melawan Josh Chua, meskipun pemain Singapura itu mengalami cedera dan membutuhkan perawatan medis di tengah pertandingan. Meskipun lawannya menahan rasa sakit dan kembali bermain, Duc Tuan memanfaatkan kesempatan itu, menang 3-1 untuk memberi Vietnam keunggulan 2-1.


Pertandingan kemudian menjadi tegang ketika kedua tim memasuki pertandingan tunggal penentu. Nguyen Anh Tu diberi tanggung jawab di pertandingan keempat, menghadapi Quek Yong Izaac. Meskipun telah berusaha sebaik mungkin dan memenangkan satu set, pemain veteran Vietnam itu tidak dapat mencegah lawannya membawa skor akhir menjadi imbang 2-2.
Pertandingan tunggal kelima berlangsung saat pertandingan sudah larut malam, menempatkan semua tekanan di pundak Dinh Anh Hoang dalam konfrontasinya dengan Pang Yew En Koen. Pemain muda Vietnam itu memulai dengan kuat, memenangkan set pertama dengan meyakinkan. Namun, Pang Yew En Koen menunjukkan pengalaman dan ketenangan di saat-saat krusial, memenangkan set 3-1 untuk memastikan kemenangan 3-2 bagi Singapura.


Kekalahan di final berarti tim tenis meja putra Vietnam tidak dapat mengulangi prestasi mereka memenangkan medali emas di SEA Games ke-29. Meskipun demikian, perjalanan mereka ke final tim putra tetap signifikan, menandai kembalinya tenis meja putra Vietnam ke tingkat kompetisi tertinggi di kawasan ini setelah bertahun-tahun menunggu.
Medali perak di SEA Games ke-33 menunjukkan kemajuan dalam kedalaman bakat, kemampuan organisasi, dan semangat kompetitif tim Vietnam. Kombinasi pemain berpengalaman dan atlet muda menciptakan fondasi penting untuk tujuan jangka panjang, dalam konteks persaingan yang semakin ketat di tenis meja regional.

Meskipun mereka tidak berhasil meraih podium teratas di nomor beregu putra, tenis meja Vietnam tetap meninggalkan jejak dengan semangat juang yang gigih dan kembalinya mereka ke final setelah absen selama 8 tahun. Hal ini dipandang sebagai fondasi bagi tim untuk terus mengincar tujuan yang lebih tinggi di turnamen mendatang.
Sumber: https://nhandan.vn/huy-chuong-bac-va-dau-moc-tro-lai-noi-dung-dong-doi-cua-bong-ban-nam-viet-nam-post930493.html






Komentar (0)