RUU tersebut mendapat dukungan bulat dari Dewan Perwakilan Rakyat, yang dipimpin oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani. Ia menegaskan bahwa RUU tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia .
Prajurit TNI AD. Foto: CC/Wiki
Pemerintah Indonesia telah mengumumkan bahwa perwira harus mengundurkan diri dari militer sebelum menduduki jabatan sipil. Anggota parlemen telah menekankan bahwa perwira militer tidak akan diizinkan untuk berpartisipasi dalam badan usaha milik negara.
Sebelum RUU disahkan, banyak mahasiswa berkemah di luar gedung DPR untuk memprotes dan menuntut penghapusan total keterlibatan militer dalam urusan sipil. Polisi berusaha membubarkan massa, tetapi para pengunjuk rasa menolak pergi. Tentara juga dikerahkan untuk membantu menjaga keamanan.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin membela undang-undang yang direvisi, dengan alasan bahwa perubahan geopolitik global dan teknologi militer mengharuskan militer beradaptasi untuk menghadapi konflik baru.
Ngoc Anh (menurut Jakarta Post, Reuters)
Komentar (0)