"Republik Islam Iran akan menanggapi dengan tegas dan kuat," kata CNN mengutip sumber tersebut.
Sumber CNN tidak memberikan kronologi pasti serangan tersebut, tetapi mengatakan "kemungkinan akan terjadi sebelum pemilihan presiden AS" yang dijadwalkan pada 5 November. Selain CNN , banyak media AS juga melaporkan bahwa respons Iran dapat dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Media sosial mengunggah gambar ledakan di dekat Teheran, Iran pada 26 Oktober. (Foto: Jerusalem Post)
Setidaknya tiga tokoh senior Iran telah mengumumkan pembalasan atas serangan terbaru Israel, tetapi belum mengungkapkan waktu serangan.
Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Hossein Salami mengatakan Iran akan " merespons dengan tindakan tegas " setelah serangan Israel. Sementara itu, Wakil Komandan IRGC Ali Fadavi mengatakan pembalasan "tak terelakkan".
“ Selama lebih dari 40 tahun, kami tidak pernah membiarkan serangan tak terbalas,” kata Ali Fadavi.
Di sisi lain, dua sumber Israel mengungkapkan intelijen yang menentukan Iran sedang merencanakan serangan dalam beberapa hari mendatang, mungkin sebelum pemilu AS.
Namun, sumber-sumber Iran mengatakan kepada New York Times bahwa serangan itu kemungkinan besar terjadi setelah pemilu, untuk membatasi peluang terpilihnya kembali mantan Presiden Donald Trump.
Surat kabar itu mengutip tiga pejabat yang mengatakan bahwa Khamenei memerintahkan persiapan untuk serangan balasan setelah menilai kerusakan yang disebabkan oleh Israel terlalu besar untuk diabaikan.
Dalam perkembangan terbaru di Timur Tengah, Israel melancarkan serangkaian serangan terhadap target di Iran pada 26 Oktober. Serangan ini merupakan respons atas serangan udara Iran terhadap Israel pada awal Oktober, setelah Tel Aviv menewaskan komandan militer Iran dan kelompok Hizbullah yang didukungnya.
Dalam lingkaran kekerasan yang meningkat, kedua negara terlibat dalam pertempuran langsung.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/iran-se-tan-cong-israel-trong-vai-ngay-toi-ar905148.html






Komentar (0)