![]() |
Joao Felix sedang meledak di Arab Saudi. |
"Anak Emas" di masa lampau kini tengah dalam perjalanan untuk menjadi ikon baru sepak bola Arab Saudi - di mana ia meledak dengan 12 gol dalam 11 pertandingan untuk klub dan tim nasionalnya.
Felix hanya butuh waktu kurang dari dua bulan untuk menulis babak baru dalam perjalanannya yang seakan hilang. Dari Barcelona dan Atletico Madrid, tempat ia dulu diharapkan menjadi penerus para legenda, Felix kini terlahir kembali dengan seragam Al Nassr - tim yang penuh bintang dan ambisi tak terbatas.
Bergabung dengan klub ibu kota Riyadh di tengah keraguan, pemain Portugal ini dengan cepat membuktikan kemampuannya dengan performa gemilang: 12 gol dalam 11 pertandingan untuk klub dan negaranya. Akhir pekan lalu, hat-tricknya melawan Al Fateh menjadi bukti paling jelas dari "versi baru" Felix – percaya diri, tegas, dan sangat efektif di depan gawang.
Di bawah bimbingan pelatih Jorge Jesus, Al Nassr memiliki lini serang yang dikagumi seluruh Asia. Di antara kuartet penyerang Kingsley Coman, Sadio Mane, Cristiano Ronaldo, dan Felix, bintang berusia 26 tahun ini telah menjadi penghubung yang paling fleksibel dan kreatif.
Ia tak hanya mencetak gol, tetapi juga membuka ruang, menciptakan peluang, dan berkolaborasi dengan bintang-bintang besar lainnya. Cara mantan pemain Atletico ini bergerak, memanfaatkan ruang sempit, dan menentukan waktu penyelesaian menunjukkan naluri seorang seniman sepak bola sejati – pernah dipuji di Eropa, tetapi baru di Timur Tengah ia benar-benar diberi kebebasan untuk berekspresi.
![]() |
Felix sedang menghidupkan kembali karirnya. |
Kebangkitan Felix berjalan seiring dengan performa Al Nassr yang mengesankan: memenangkan semua 5 pertandingan di awal musim, kokoh di puncak klasemen dan mengalahkan pesaing langsung Al Ittihad dengan kemenangan 2-0.
Di level tim nasional, pelatih Roberto Martinez memiliki "Felix yang sempurna" - penuh inspirasi dan kepercayaan diri. Dengan seragam Portugal, ia, Cristiano Ronaldo, Nuno Mendes, dan sekelompok bintang muda menjadikan tim tuan rumah kandidat kuat untuk Piala Dunia tahun depan. Setelah kemenangan atas Spanyol di Nations League, mereka hanya membutuhkan satu poin dalam dua pertandingan terakhir di bulan November untuk lolos langsung ke putaran final Piala Dunia.
Dari “Anak Emas” Eropa yang terlupakan hingga “binatang buas” yang mengguncang sepak bola Saudi, Felix membuktikan bahwa bakat tidak hilang - ia hanya membutuhkan lingkungan yang tepat untuk berkembang.
Di usia 26 tahun, ia bukan lagi pemuda impian masa lalu, melainkan bintang yang matang, dengan hasrat untuk mengendalikan takdirnya. Dan ketika Félix kembali tersenyum, baik Al Nassr maupun tim Portugal berhak untuk memimpikan pencapaian baru.
Sumber: https://znews.vn/joao-felix-quai-thu-thuc-giac-giua-sa-mac-saudi-post1596057.html
Komentar (0)