Pada sore hari tanggal 8 Agustus, di Hanoi, Kementerian Informasi dan Komunikasi (MIC) mengadakan konferensi pers rutin untuk memberikan informasi tentang kegiatan Kementerian dan sektor Informasi dan Komunikasi pada bulan Juli 2023 dan rencana untuk melaksanakan tugas-tugas utama Kementerian di waktu mendatang.
Pada saat yang sama, bertukar pikiran dengan kantor berita mengenai isu-isu terkait kegiatan Kementerian dan sektor Informasi dan Komunikasi yang menarik bagi pers dan opini publik.
Terkait hasil pemeriksaan besar-besaran terhadap tata kelola informasi pelanggan, dalam laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika disebutkan bahwa, guna mencegah terjadinya oknum yang memanfaatkan pendaftaran pelanggan atas nama banyak SIM, melakukan aktivasi awal, melakukan penjualan secara luas, melakukan tindakan penipuan, serta mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, Kementerian Komunikasi dan Informatika terus menghimbau kepada badan usaha telekomunikasi seluler untuk segera melakukan peninjauan dan klarifikasi terhadap pelanggan yang memiliki banyak SIM (lebih dari 10 SIM).
Ikhtisar konferensi pers.
Per 19 Juli 2023, dengan arahan tegas dari Kementerian Komunikasi dan Informatika serta peran aktif operator jaringan, disertai dukungan dan koordinasi dari masyarakat dan pelanggan, penanganan pelanggan dengan SIM ganda (di atas 10 SIM) yang melanggar ketentuan telah membuahkan hasil yang positif:
Pada pertengahan Juli 2023, menurut data, bisnis telah meninjau dan mengklarifikasi kepemilikan untuk semua 100% pelanggan organisasi.
Untuk pelanggan individu dengan beberapa SIM (lebih dari 10 SIM), operator jaringan telah memproses lebih dari 20% dari total jumlah dokumen dengan beberapa SIM.
Kementerian terus mengarahkan dan menghimbau kepada pelaku usaha untuk terus melaksanakan langkah-langkah dengan tujuan pada dasarnya menyelesaikan tugas untuk memastikan bahwa orang yang mendaftarkan langganan adalah orang yang menggunakan nomor langganan tersebut paling lambat tanggal 31 Agustus 2023.
Hasil awal pemeriksaan informasi pelanggan, masih ditemukan sejumlah pelanggan yang terdaftar di sejumlah provinsi dan kota dalam kurun waktu yang singkat, banyak pelanggan yang tidak melakukan penandatanganan kontrak padahal mendaftar mulai dari SIM 4 ke atas.
Saat ini, 56 Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengirimkan laporan atau simpulan hasil inspeksi pengelolaan informasi pelanggan kepada Kementerian. Sebanyak 8 tim inspeksi yang dibentuk Kementerian telah melakukan inspeksi langsung dan sedang merangkum hasil inspeksi.
Berbicara lebih lanjut pada konferensi pers, Bapak Nguyen Phong Nha, Wakil Direktur Departemen Telekomunikasi, Kementerian Informasi dan Komunikasi, mengatakan bahwa pada bulan Juli, Kementerian sangat meminta operator jaringan untuk berkomunikasi dengan pengguna, terutama pelanggan dengan lebih dari 10 SIM.
Hingga saat ini, dengan gencarnya komunikasi operator jaringan melalui pesan singkat, panggilan layanan pelanggan, hingga meminta pengguna datang ke titik transaksi untuk melakukan perpanjangan kontrak apabila memang memiliki SIM lebih dari 3, saat ini sudah 80% SIM pelanggan dengan SIM lebih dari 10 yang terproses.
Perwakilan Departemen Telekomunikasi berharap agar lembaga pers terus bergandengan tangan dalam berkomunikasi agar para pengguna jasa telekomunikasi seluler dapat memahami bahwa standarisasi informasi pelanggan adalah untuk melindungi hak-hak pengguna.
Masih ada situasi di mana beberapa pelanggan terdaftar di banyak provinsi dan kota yang berbeda.
Ketika pengguna membeli kartu SIM atas nama orang lain, banyak masalah akan muncul. Karena kartu SIM tersebut tidak hanya digunakan untuk layanan SMS atau telepon, tetapi juga untuk berbagai layanan lain yang berkaitan dengan keuangan, ekonomi , dan transaksi elektronik.
Terkait dengan informasi mengenai panggilan spam dan bentuk-bentuk penipuan melalui jaringan telekomunikasi, menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam beberapa waktu terakhir Kementerian telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk terus memperketat pengawasan dan penanganan pelanggaran di bidang pengelolaan informasi pelanggan serta layanan nilai tambah pada jaringan telekomunikasi, guna menekan dan memberantas secara tuntas kasus SIM spam, panggilan spam, serta melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi mengenai bentuk-bentuk penipuan melalui jaringan telekomunikasi dan di dunia maya.
Kementerian telah menginstruksikan Inspektorat Kementerian, Departemen Frekuensi Radio, dan perusahaan telekomunikasi (Viettel, VNPT, Mobifone) untuk secara berkala meninjau, mendeteksi, dan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menangkap dan menangani kasus-kasus penggunaan BTS palsu untuk menyebarkan pesan spam dan penipuan; situasi ini pada dasarnya telah dicegah .
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)