Demikian informasi yang dikemukakan Komite Ekonomi dan Keuangan dalam Laporan tentang Tinjauan dan Penilaian Hasil Pelaksanaan Resolusi Majelis Nasional tentang Rencana Pembangunan Sosial Ekonomi Tahun 2025 dan Proyeksi Rencana Pembangunan Sosial Ekonomi Tahun 2026.
Belakangan ini, Partai, Majelis Nasional, dan Pemerintah telah memberikan perhatian khusus pada upaya pengembangan kelembagaan dan hukum. Khususnya, perhatian diberikan pada penghapusan hambatan kelembagaan, penyederhanaan prosedur, pengurangan tingkat perantara, serta pengurangan biaya dan waktu bagi masyarakat dan pelaku usaha. Banyak resolusi penting seperti Resolusi No. 57-NQ/TW, Resolusi No. 59-NQ/TW, Resolusi No. 66-NQ/TW, dan Resolusi No. 68-NQ/TW dari Politbiro telah dikeluarkan. Berdasarkan resolusi Partai, Majelis Nasional telah mengeluarkan banyak undang-undang dan resolusi untuk segera menghapus hambatan kelembagaan dan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi dan sosial.
Di samping capaian-capaian tersebut, diakui pula bahwa proses pembentukan undang-undang masih memiliki keterbatasan dan kekurangan. Di antaranya, terdapat situasi lambatnya penerbitan peraturan perundang-undangan yang rinci. Perlu dicatat bahwa, meskipun telah dibahas dalam berbagai sidang Majelis Nasional , rapat-rapat Komite Tetap Majelis Nasional, dan dalam berbagai sidang khusus Pemerintah tentang pembentukan undang-undang, situasi lambatnya penerbitan peraturan perundang-undangan yang rinci masih terjadi.
Keterlambatan penerbitan dokumen panduan secara tidak sengaja telah menciptakan celah hukum, yang mengakibatkan organisasi implementasi menghadapi banyak kesulitan. Masyarakat, pelaku usaha, dan lembaga penegak hukum semuanya kebingungan dalam menerapkan dan menegakkan hukum. Hal ini berdampak pada hak dan kewajiban masyarakat dan pelaku usaha. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa ketentuan hukum dan resolusinya lambat terwujud.
Pertanyaannya adalah, mengapa undang-undang dan resolusi yang telah disahkan, terutama yang disahkan oleh Majelis Nasional pada Sidang ke-9 Majelis Nasional ke-15, belum diterbitkan peraturan rincinya? Para pemilih dan masyarakat mengharapkan Pemerintah untuk mengklarifikasi alasan keterlambatan penerbitan 55 peraturan rinci ini. Selain itu, Pemerintah harus secara spesifik menilai bagaimana keterlambatan penerbitan dokumen rinci akan menyebabkan kesulitan bagi penegakan hukum? Apa solusi efektif untuk mengatasi utang dokumen-dokumen panduan ini?
Resolusi Majelis Nasional No. 67/2013/QH13 tentang penguatan pelaksanaan undang-undang, peraturan daerah, resolusi Majelis Nasional dan penerbitan peraturan rinci serta dokumen panduan untuk pelaksanaan, dengan jelas menyatakan bahwa Pemerintah, Perdana Menteri, Ketua Mahkamah Rakyat Tertinggi, Kepala Kejaksaan Agung Rakyat dan lembaga serta organisasi terkait secara teratur mendesak penyelenggaraan inspeksi dan pemeriksaan atas pelaksanaan; segera mendeteksi dan mengklarifikasi penyebabnya; memeriksa sendiri dan menilai tanggung jawab mereka ketika mereka belum menyelesaikan tugas mereka dalam mengatur pelaksanaan undang-undang dan menerbitkan peraturan rinci serta dokumen panduan untuk pelaksanaan. Pada saat yang sama, mempertimbangkan penanganan tanggung jawab kepala lembaga bawahan atas keterlambatan dalam pelaksanaan dan penerbitan peraturan rinci serta dokumen panduan untuk pelaksanaan; mengidentifikasi hal ini sebagai kriteria penting untuk menilai tingkat penyelesaian tugas para kepala lembaga.
Resolusi Majelis Nasional dengan jelas menyatakan perlunya mempertimbangkan tanggung jawab lembaga dan individu yang berwenang atas keterlambatan penerbitan peraturan yang terperinci. Oleh karena itu, lembaga terkait perlu mematuhi persyaratan ini.
Perlu ditegaskan bahwa pengembangan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan telah diimplementasikan secara intensif akhir-akhir ini dan sangat diharapkan dapat menciptakan kerangka hukum yang lengkap dan kondusif bagi masyarakat dan pelaku usaha. Namun, hal ini tidak akan cukup jika arahan dan implementasi peraturan perundang-undangan tidak tepat waktu dan efektif. Oleh karena itu, agar peraturan perundang-undangan, peraturan daerah, dan resolusi dapat terwujud dan menjadi pendorong terobosan sosial-ekonomi, diperlukan sanksi yang tegas atas kasus keterlambatan atau tertunggaknya peraturan dan dokumen panduan yang terperinci karena alasan subjektif. Hindari situasi keterlambatan atau tertunggaknya peraturan dan dokumen panduan yang terperinci yang berulang setiap tahun, namun tetap sulit untuk dipertanggungjawabkan.
Sumber: https://daibieunhandan.vn/khac-phuc-triet-de-tinh-trang-luat-cho-nghi-dinh-10393561.html

![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)


![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)




































































Komentar (0)