Fotografer Boris Zuliani memulai karier fotografinya di Hanoi pada tahun 2007, sebelum pindah ke Hoi An, tempat ia mendedikasikan dirinya untuk meneliti teknik fotografi pelat basah. Bersama asistennya Hugo Armano, Boris Zuliani membangun sebuah studio fotografi di tengah sawah di Dien Ban (Da Nang).

Di sini, ia melakukan setiap langkah, mulai dari mencampur bahan kimia hingga menciptakan karya. Foto-fotonya seringkali menampilkan penduduk lokal. Dengan demikian, foto-foto tersebut memiliki tampilan yang asli dan apa adanya, sekaligus melestarikan jiwa sang tokoh.

Fotografer Boris Zuliani (tengah) di pameran.

Upaya Boris berkontribusi pada kebangkitan fotografi artisanal di Vietnam dan merupakan penghormatan terhadap proses fotografi tradisional. Pameran "Refleksi Abadi" menampilkan tiga seri fotonya: Daydreams, Itinerant Vendors, dan Wanted!

Seri Daydreams adalah serangkaian foto yang diambil menggunakan teknik wet plate dan double exposure, menggambarkan dunia pikiran dan mimpi. Setiap frame bagaikan jendela menuju lanskap batin—tempat cahaya, garis, dan komposisi berpadu, menciptakan ruang buram antara kenyataan dan mimpi. Sebaliknya, seri Itinerant Vendors menangkap keindahan pedesaan para pedagang kaki lima di jalanan Vietnam. Setiap foto kaca berukuran 50x50 cm merupakan cuplikan kehidupan sehari-hari, di mana tekad, kerja keras, dan kebanggaan tampak dalam cahaya perak yang berkilauan. Untuk seri Wanted!, fotografer Boris Zuliani berkolaborasi dengan Mot Met Studio dan Kyara Arthouse Hoi An untuk menghormati para perajin yang berkontribusi membangun ruang kreatif Kyara selama pandemi. Setiap potret merupakan penghormatan atas kerja keras dan semangat kolektif.

Pengunjung pameran "Refleksi Abadi".

Melalui pameran ini, pengunjung dapat mengagumi keindahan estetika dan daya ekspresif unik dari fotografi kolodion basah. Sementara fotografi digital mengupayakan kesempurnaan, kolodion merayakan goresan, kesalahan, dan rona alami, menciptakan keindahan yang muncul dari ketidaksempurnaan itu sendiri. Setiap foto diresapi dengan sentuhan manusia, sebuah kehadiran memori dan emosi yang hidup.

Bersamaan dengan pameran, Boris juga menggarap proyek "fotografi bergerak" dalam kerangka Photo Hanoi ’25, yang mengekspresikan kepribadian estetika unik dan keindahan abadi teknik pelat basah. Proyek ini merupakan penghormatan terhadap teknik kuno, sekaligus memberikan pengalaman langka kepada publik: Melihat waktu "muncul" di atas kaca melalui tangan sang seniman.

Berita dan foto: THAI PHUONG

* Silakan kunjungi bagian tersebut untuk melihat berita dan artikel terkait.

    Sumber: https://www.qdnd.vn/van-hoa/van-hoc-nghe-thuat/khai-mac-trien-lam-phan-chieu-vo-thoi-1011132