Ketika putri duyung keluar dari dongeng
Dalam budaya populer, citra putri duyung dikaitkan dengan kisah-kisah romantis dan fantasi. Namun, di banyak negara seperti AS, Jepang, atau Filipina, citra ini telah menjadi bentuk pertunjukan yang memiliki daya tarik tersendiri. Taman air, akuarium, atau resor pantai sering kali menyelenggarakan pertunjukan putri duyung untuk menarik perhatian penonton, terutama anak-anak.

Di Vietnam, konsep "profesi putri duyung" masih tergolong baru. Baru sejak 2018, penyelaman putri duyung diperkenalkan oleh beberapa kelompok kecil, yang sebagian besar menggabungkan teknik menyelam dan seni pertunjukan. Para peserta mengenakan ekor putri duyung seberat 3 hingga 5 kg, menyelam dalam-dalam, dan menahan napas di bawah air untuk menciptakan kembali gerakan-gerakan lembut nan magis. Di balik rekaman-rekaman gemilang tersebut terdapat proses latihan fisik, keterampilan mengendalikan pernapasan, dan keberanian menghadapi risiko.
Para ahli mengatakan bahwa mermaid diving pada dasarnya merupakan variasi dari freediving. Para peserta tidak menggunakan tabung oksigen sama sekali, hanya mengandalkan daya tahan dan kontrol pernapasan. Hal ini membuat risiko pekerjaan selalu ada. Seorang instruktur freediving berkata: "Tidak semua orang bisa menekuninya, karena selain teknik, para peserta membutuhkan semangat yang besar untuk bertahan."
Patut dicatat bahwa profesi putri duyung tidak hanya sebatas pertunjukan, tetapi juga membuka jalur untuk pelatihan dan pengalaman. Di berbagai lokakarya, mulai dari anak-anak hingga dewasa dapat mengenakan ekor putri duyung dan berlatih berenang di bawah air. Kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga membantu banyak orang untuk lebih mencintai renang, sebuah keterampilan bertahan hidup yang penting dalam masyarakat modern.
Saat ini, Vietnam memiliki garis pantai yang panjang dan sistem akuarium serta taman air yang terus berkembang. Jika diinvestasikan dengan baik, pertunjukan putri duyung dapat menjadi produk wisata yang unik, menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Perjalanan Seorang “Putri Duyung Sejati”
Dari panorama tersebut, mudah untuk melihat siluet individu-individu perintis yang diam-diam sedang membangun karier mereka. Khususnya, kasus Dang Ngát, mantan juara renang putri, merupakan contoh tipikal. Ngát bertransformasi menjadi putri duyung untuk diperagakan kepada para peserta lokakarya pengalaman putri duyung di Kota Ho Chi Minh .

Lahir di Hanoi dan dibesarkan di tepi air, Dang Ngát telah menjadi atlet berprestasi sejak usia 14 tahun. Jalan menuju olahraga profesional terbuka lebar, tetapi ia memilih untuk juga bekerja sebagai guru renang sambil kuliah di Universitas Pendidikan Jasmani dan Olahraga Bac Ninh. Kecintaannya pada air merupakan bagian dari masa kecilnya dan juga fondasi bagi langkah-langkahnya selanjutnya.
Pada tahun 2023, ketika pertama kali mempelajari tentang penyelaman putri duyung, Ngát menyadari bahwa ini bukan sekadar penyamaran, melainkan cara untuk mengubah karakter dongeng menjadi kenyataan. Bersama beberapa anak muda, ia mendirikan kelompok "Mermaid Village", yang menyelenggarakan kelas, lokakarya, dan pertunjukan di Hanoi, Kota Ho Chi Minh, serta berbagai acara besar seperti Bao Son Paradise Park, Lotte Aquarium West Lake...
Demi mempertahankan citranya yang gemerlap di bawah air, Ngát dan rekan-rekannya harus menanggung berbagai kesulitan, mulai dari membawa ekor seberat puluhan kilogram, menahan napas dalam waktu lama, hingga memakai riasan tahan air yang menyebabkan iritasi kulit. Ia bahkan hampir mengalami kecelakaan karena kelelahan saat pertunjukan. Namun, setelah mengatasi berbagai bahaya, Ngát tetap gigih menjalani profesinya, menganggap tatapan mata anak-anak yang penuh semangat sebagai "trofi spiritual" terbesar.
Menurut mereka, biaya untuk menekuni olahraga ini tidaklah kecil. Satu ekor putri duyung berharga antara 2 hingga 20 juta VND, sementara pendapatan dari setiap pertunjukan hanya cukup untuk menutupi kebutuhan pokok. Namun, bagi Ngát dan banyak orang di grupnya, motivasinya bukan terletak pada uang, melainkan pada keinginan untuk menghadirkan kegembiraan dan keajaiban bagi para penonton.
Keunikan ini membuka prospek pengembangan. Dalam konteks industri hiburan Vietnam yang sedang mencari bentuk-bentuk baru, penyelaman putri duyung menjanjikan akan menjadi "karya" yang menarik, baik yang berkaitan dengan budaya dongeng maupun menciptakan pengalaman visual bagi penonton.
Namun, agar profesi ini memiliki pijakan yang berkelanjutan, diperlukan langkah-langkah strategis, yaitu membangun panggung khusus, menstandardisasi program pelatihan, meningkatkan keselamatan kinerja, dan mempromosikannya secara luas. Ini merupakan jalan yang sulit namun menjanjikan. Bagi Dang Ngát sendiri, keyakinan akan masa depan itu selalu jelas: "Saya percaya bahwa suatu hari nanti, putri duyung tidak hanya akan menjadi dongeng, tetapi juga akan menjadi bentuk seni nyata, yang diakui dan dihormati oleh masyarakat."
Di tengah dunia yang penuh tekanan dan pragmatisme, mungkin mimpi-mimpi seperti ini akan memberikan sumbangsih bagi pengayaan kehidupan rohani, sehingga setiap orang percaya bahwa dongeng masih punya tempat di dunia nyata, khususnya mereka yang bermata polos yang percaya bahwa putri duyung itu nyata.
Sumber: https://baolaocai.vn/khi-tien-ca-tu-co-tich-tro-thanh-nghe-hap-dan-trong-doi-thuc-post882522.html
Komentar (0)