![]() |
Zirkzee merayakan golnya dengan meriah bersama rekan satu timnya. |
Di Anfield, gambar yang paling menggerakkan penggemar bukanlah sundulan bersejarah Harry Maguire, tetapi momen ketika Joshua Zirkzee berlari ke lapangan setelah peluit akhir, memeluk rekan-rekan setimnya dalam luapan kegembiraan.
Zirkzee, yang baru bermain 3 kali di Liga Primer musim ini, belum mencetak gol atau assist, tetapi ia telah menunjukkan "energi Setan Merah" yang sesungguhnya. Pelukan erat yang ia berikan kepada Bruno Fernandes dan Senne Lammens, senyum cerahnya di tengah situasi pribadinya, telah membuktikan segalanya. Di sana, MU perlahan-lahan menjadi kolektif yang tahu bagaimana berbagi, berjuang, dan bermimpi bersama.
Di media sosial, para penggemar dengan suara bulat memuji aksi tersebut. Salah satu pengguna menulis: "Itulah MU yang dulu kita cintai, semua pemain saling berjuang, baik bermain maupun tidak." Banyak yang berpendapat bahwa pelatih Amorim harus memberikan lebih banyak kesempatan kepada Zirkzee, yang dianggap sebagai teladan dedikasi tanpa pamrih.
Sementara itu, pelatih Amorim menganggap kemenangan di Anfield "paling istimewa" sejak ia menjabat. Ia menegaskan: "Saya bangga dengan semangat tim. Kami seharusnya bisa bermain lebih baik, tetapi cara para pemain bekerja sama hari ini sudah menunjukkan segalanya."
Pada momen itu, ketika Zirkzee memeluk rekan-rekan setimnya dan para penggemar bernyanyi lantang di tribun, orang-orang melihat MU yang berbeda - sebuah tim yang terasa seperti bangkit kembali. Dan terkadang, sebuah pelukan saja sudah cukup untuk mengungkapkan segalanya tentang semangat "Setan Merah" dalam pertandingan ini.
Sumber: https://znews.vn/khoanh-khac-hon-nghin-loi-noi-ve-mu-post1595456.html
Komentar (0)