Pada pagi hari tanggal 4 November, ketika air telah surut di banyak tempat, TK Cam Vinh (Kelurahan Cam Binh, Distrik Cam Xuyen) masih terendam banjir. Banjir menyebabkan halaman sekolah naik lebih dari 1 meter, dan ruang kelas di lantai satu, ruang medis , perpustakaan, dan dapur semuanya terendam 0,5-0,6 meter. Untuk mencapai ruang kelas, para guru harus mendayung perahu melewati area yang terendam banjir.


Menurut Ibu Bien Thi Dien, kepala sekolah, segera setelah ketinggian air mulai surut lebih dari 10 cm, pada sore hari tanggal 3 November, para guru meminjam perahu dari warga setempat untuk masuk ke sekolah guna mengumpulkan barang-barang, meja, kursi, dan alat peraga yang tersapu air. Pagi ini (4 November), ketika ketinggian air turun lebih dari 30 cm, para guru terus mendayung perahu ke sekolah, membawa sapu, ember, dan air cucian untuk membersihkan, mengumpulkan sampah, dan mengeringkan barang-barang agar kegiatan belajar mengajar dapat segera dimulai. "Meskipun ketinggian air sudah tidak tinggi lagi, karena licin dan pakaian kami mudah basah, kami menggunakan perahu untuk bergerak lebih nyaman," ujar seorang guru.
Sekolah ini memiliki 27 staf dan guru, yang sebagian besar berasal dari daerah yang terdampak banjir parah seperti Desa 3, Tam Trung, Dong Ha (Kelurahan Cam Binh) atau Kelurahan Ha Huy Tap, Kota Ha Tinh. Meskipun rumah mereka masih terendam banjir, semua orang bergegas ke sekolah untuk membersihkan sekolah tepat waktu agar anak-anak dapat kembali bersekolah,” ujar Ibu Dien.

Tak hanya guru, banyak orang tua dan warga sekitar juga turut membantu. Ada yang meminjamkan perahu, membawa peralatan, dan ada pula yang menyisihkan pekerjaan rumah untuk membantu membersihkan halaman sekolah.
Ibu Dien menyampaikan: “Sekolah sedang berupaya untuk menyambut anak-anak kembali ke sekolah minggu depan, tetapi tidak dapat menyediakan asrama untuk lebih dari 200 siswa karena hal itu diperlukan untuk memastikan kebersihan dan keamanan yang mutlak. Setelah banjir, air mudah tercemar, masih terdapat sampah, bangkai hewan... sehingga sumber air harus diolah dengan hati-hati, didisinfeksi sebelum dimasak. Prosesnya memang agak lambat, tetapi harus aman untuk anak-anak.”


Sementara itu, di Sekolah Menengah Pertama My Due (Komune Cam Due), pekerjaan pemulihan pascabanjir juga sedang dipercepat. Sekolah dengan lebih dari 880 siswa ini, seluruh halaman dan lantai satu terendam banjir selama berhari-hari, menyebabkan ruang kelas dan halaman sekolah tertutup lapisan lumpur tebal.



Selama dua hari terakhir, lebih dari selusin tentara, polisi, guru, orang tua, dan pemerintah daerah telah bergotong royong membersihkan, mengeruk lumpur, serta mengumpulkan meja, kursi, dan peralatan mengajar. Pihak sekolah mengerahkan pompa, memanfaatkan air yang masih mengalir untuk mendorong lumpur keluar dari halaman dan mengeringkan meja serta kursi.


“Saat ini listrik belum ada, tetapi kami berencana untuk menyelenggarakan pembelajaran daring segera setelah listrik tersedia, agar tidak mengganggu program, terutama menjelang ujian tengah semester,” ujar seorang perwakilan Dewan Direksi.
Pada pagi hari tanggal 4 November, berkat upaya aparat, halaman Sekolah Menengah My Due pada dasarnya sudah bersih dari lumpur.
Meskipun menghadapi banyak kesulitan, sekolah-sekolah yang terendam banjir di Ha Tinh segera diatasi untuk segera menstabilkan kegiatan belajar mengajar dan menjamin keselamatan siswa yang kembali ke sekolah dalam beberapa hari mendatang.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/khong-doi-nuoc-rut-thay-co-ha-tinh-cheo-thuyen-di-don-truong-lop-post755271.html






Komentar (0)