Baru-baru ini, di banyak platform jejaring sosial Tiongkok, para blogger perjalanan (orang-orang yang berbagi pengetahuan perjalanan) membagikan video tentang beberapa karya seni yang terletak di kawasan wisata Wild Kingdom di kota Lijiang (provinsi Yunnan, Tiongkok).
Di antara patung-patung itu, banyak yang bentuknya aneh dan menimbulkan kontroversi, seperti patung kelabang berwajah manusia, patung gadis berwajah tiga, atau patung yang anggota tubuhnya cacat.
Rangkaian foto tersebut membuat banyak orang merasa tidak nyaman. Selain itu, insiden tersebut memicu kontroversi di media sosial di negara berpenduduk satu miliar jiwa tersebut.

Patung kelabang berwajah manusia menimbulkan kontroversi di sebuah kawasan wisata (Foto: Berita).
Menurut seorang blogger perjalanan Tiongkok dengan lebih dari 1,1 juta pengikut, pengalamannya di tempat wisata tersebut membuatnya merasa terhantui. Setelah melewati gerbang, pengunjung tersebut melihat patung kelabang berwajah manusia di luar, terbuat dari rangka logam.
Di tengah langit yang suram, karya itu memancarkan nuansa aneh. Ketika ia mendekat, ia menyadari bahwa karya itu terbuat dari besi tua. Roda giginya bahkan bisa berputar.
"Kalau ada yang penakut, mereka mungkin merasa dihantui saat datang ke sini. Rasanya seperti tersesat di galeri horor," ungkap sang blogger.
Menanggapi gelombang kritik tersebut, pada 11 Oktober, seorang perwakilan dari kawasan wisata tersebut secara resmi angkat bicara. Menurutnya, sebagian besar foto yang beredar di media sosial sengaja diedit oleh beberapa blogger perjalanan agar pemandangan terlihat lebih gelap dan mengerikan daripada yang sebenarnya.
Bersamaan dengan itu, perwakilan tersebut membenarkan bahwa kawasan wisata Wild Kingdom itu awalnya merupakan proyek yang dibangun oleh seorang desainer bernama Kieu Tieu Dao di kaki gunung Ngoc Long dengan tujuan untuk dihadiahkan kepada putrinya.

"Penulis menggunakan imajinasinya untuk mengubah barang bekas menjadi karya seni, mengubah kenangan menjadi gambaran masa kecil. Di sinilah sang desainer ingin membangun mimpi bak negeri dongeng, berharap orang-orang yang kesepian dapat disembuhkan dan menemukan kembali kenyataan yang indah," tegas perwakilan kawasan wisata tersebut.
Selain itu, pihak kawasan wisata juga menganjurkan agar pengunjung mempelajari secara saksama tempat ini sebelum memutuskan untuk datang atau tidak.
Namun, pernyataan dari kawasan wisata Wild Kingdom tersebut tidak memuaskan komunitas daring Tiongkok. Kritik terus meningkat.
Pada malam tanggal 13 Oktober, perwakilan kawasan wisata tersebut secara resmi mengeluarkan permintaan maaf kepada publik dan mengonfirmasi bahwa mereka membongkar beberapa karya seni yang kontroversial.
Beberapa karya seni telah menarik perhatian publik dan membuat beberapa pengunjung merasa tidak nyaman. Kami ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.
Dewan manajemen sangat menghargai masukan publik dan melakukan penyesuaian secara berkala. Ke depannya, kami akan terus mendengarkan dan menyerap masukan dari pengunjung dengan tujuan menghasilkan karya yang lebih baik," ungkap perwakilan dewan manajemen.
Salah satu karya yang paling banyak dikritik, patung kelabang berwajah manusia, telah dipindahkan dari lokasi aslinya. Pihak resor juga mempertimbangkan untuk mengganti beberapa karya baru sebagai gantinya.
Menurut data yang dirilis Lijiang Media pada bulan Maret, kawasan wisata ini dikunjungi lebih dari 30.000 pengunjung setiap tahunnya. Biaya masuknya adalah 80 yuan/orang (300.000 VND).
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/khu-du-lich-do-bo-tuong-ret-hinh-mat-nguoi-gay-am-anh-cho-nguoi-xem-20251014150430568.htm
Komentar (0)