Dinas Pendidikan dan Pelatihan menyatakan bahwa inspeksi pelaksanaan peraturan tentang bimbingan belajar bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan kegiatan bimbingan belajar di provinsi tersebut, sesuai dengan Surat Edaran Nomor 29 dan peraturan Komite Rakyat Provinsi.
Inspeksi ini juga bertujuan untuk mendeteksi dan menangani kasus-kasus pelanggaran peraturan tentang bimbingan belajar, memperbaiki kegiatan bimbingan belajar dari organisasi dan individu; serta merekomendasikan kepada pihak berwenang yang kompeten untuk meningkatkan peraturan tentang bimbingan belajar.
Inspeksi harus memastikan keakuratan, objektivitas, dan transparansi, tanpa memengaruhi operasional pusat bimbingan belajar, individu, atau organisasi. Berdasarkan hasil inspeksi, rekomendasi harus segera disampaikan kepada manajemen untuk menyesuaikan dan melengkapi peraturan, mekanisme, dan kebijakan terkait pengelolaan dan organisasi bimbingan belajar agar sesuai dengan realitas, dan untuk menindak tegas setiap pelanggaran (jika ada).
Inspeksi ini akan mencakup pelaksanaan peraturan mengenai pengajaran dan pembelajaran tambahan; kasus-kasus di mana pengajaran dan pembelajaran tambahan dilarang; organisasi pengajaran dan pembelajaran tambahan di dalam dan di luar sekolah; pengumpulan dan pengelolaan biaya pendidikan tambahan; dan tanggung jawab kepala sekolah dan fasilitas pengajaran tambahan.
Target inspeksi meliputi lembaga pendidikan , organisasi, dan individu yang menyelenggarakan kegiatan bimbingan belajar ekstrakurikuler baik di dalam maupun di luar sekolah di provinsi tersebut.
Periode inspeksi berlangsung dari Juni hingga September 2025.
Surat Edaran Nomor 29 menetapkan bahwa bimbingan belajar ekstrakurikuler di sekolah dibatasi untuk tiga kelompok: siswa dengan prestasi akademik lemah yang membutuhkan bimbingan tambahan, siswa berbakat yang membutuhkan pengayaan, dan siswa yang sedang mempersiapkan ujian masuk dan ujian kelulusan di tahun terakhir mereka. Tidak ada biaya yang boleh dikenakan kepada ketiga kelompok ini.
Pasal 4 Surat Edaran Nomor 29 mengatur kasus-kasus di mana bimbingan belajar dan penyelenggaraan bimbingan belajar dilarang, antara lain:
Tidak ada kelas tambahan yang diperbolehkan untuk siswa sekolah dasar, kecuali untuk pengayaan dalam bidang seni, pendidikan jasmani, olahraga , dan pelatihan keterampilan hidup.
Guru yang saat ini mengajar di sekolah tersebut tidak diperbolehkan memberikan bimbingan tambahan di luar sekolah dengan imbalan biaya kepada siswa yang menjadi tanggung jawab mereka sesuai dengan rencana pendidikan sekolah.
Guru di sekolah negeri tidak diperbolehkan untuk mengelola atau mengawasi bimbingan belajar ekstrakurikuler, tetapi mereka boleh berpartisipasi dalam bimbingan belajar di luar sekolah.
Viet Dong
Sumber: https://baotayninh.vn/kiem-tra-hoat-dong-day-them-hoc-them-a191126.html






Komentar (0)