Kota yang menakjubkan di mana sebagian besar penduduknya tinggal di gedung yang sama
Whittier adalah kota aneh di mana hampir semua penduduk tinggal di satu bangunan bernama Begich Towers.
Báo Khoa học và Đời sống•21/05/2025
Menurut ATI, kota Whittier (di Alaska) pertama kali didirikan oleh AS selama Perang Dunia II untuk mendukung militer AS dalam perang tersebut sekaligus berfungsi sebagai jalur pasokan bagi Jalur Kereta Api Alaska. Whittier dibangun untuk menghadapi cuaca di wilayah tersebut serta kemungkinan serangan musuh. Foto: Wikimedia Commons. Kota Whittier saat ini dihuni sekitar 272 orang, sebagian besar tinggal di Begich Towers yang bertingkat 14. Foto: Wikimedia Commons. Selama Perang Dingin, Angkatan Darat AS membangun gedung tinggi berbenteng untuk para prajurit dan keluarga mereka sebagai barak. Gedung itu adalah Begich Towers, sebuah bangunan 14 lantai yang tahan terhadap bom dan cuaca buruk. Foto: Wikimedia Commons. Militer tetap aktif di daerah tersebut hingga tahun 1960, ketika Whittier berpenduduk 1.200 jiwa. Setelah tentara pergi, beberapa orang tetap tinggal di kota itu, dan penduduk baru pun berdatangan. Foto: Flickr. Meskipun populasinya menurun drastis setelah Whittier tidak lagi dikuasai militer, masih ada sekitar 272 orang yang tinggal di sana saat ini, sebagian besar tinggal di Begich Towers. Foto: Youtube. Di dalam gedung terdapat klinik kesehatan, kantor polisi, kantor pos , gereja, taman bermain, toko serba ada,... Foto: Tiktok. Anak-anak bermain di taman bermain di Whittier, Alaska. Foto: Reddit. Bangunan ini juga memiliki terowongan yang dapat digunakan anak-anak untuk pergi ke sekolah. Foto: Alamy. Gedung Buckner, sebuah bangunan terbengkalai di Whittier, Alaska. Foto: Flickr. Di dalam Gedung Buckner. Gedung ini dulunya dibangun sebagai fasilitas serbaguna untuk Angkatan Darat AS, tetapi tidak digunakan kembali seperti Menara Begich dan kemudian ditinggalkan. Foto: Flickr. >>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video : Mengungkap kota misterius 2.000 tahun lalu yang belum pernah diketahui manusia
Komentar (0)