Pada pagi hari tanggal 24 Mei, melanjutkan agenda Sidang ke-7 Majelis Permusyawaratan Rakyat Angkatan ke-15, para delegasi menggelar rapat pleno di aula untuk membahas sejumlah isi yang berbeda pendapat mengenai Rancangan Undang-Undang Kearsipan (perubahan).
Rancangan Undang-Undang Kearsipan (revisi) dibahas dan dikomentari oleh Majelis Nasional pada masa Sidang ke-6 (Oktober 2023). Segera setelah masa sidang, Panitia Tetap Majelis Nasional mengarahkan pengkajian, penjelasan, dan penerimaan pendapat anggota Majelis Nasional. Panitia Tetap Majelis Nasional membahas dan memberikan pendapat tentang penerimaan dan revisi rancangan undang-undang ini pada masa Sidang ke-30, kemudian menyelenggarakan konferensi para anggota penuh waktu Majelis Nasional, yang kemudian dikirim ke delegasi Majelis Nasional, badan-badan Majelis Nasional, lembaga dan organisasi terkait untuk mendapatkan komentar dan menyempurnakan rancangan undang-undang yang akan disampaikan kepada Majelis Nasional pada masa sidang ini. Dengan demikian, rancangan undang-undang setelah diterima dan direvisi terdiri dari 8 bab dengan 65 pasal.
Melalui diskusi, para delegasi pada dasarnya menyetujui isi rancangan undang-undang tersebut. Banyak delegasi menyatakan bahwa rancangan undang-undang tersebut telah melembagakan kebijakan Partai untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan kearsipan negara, mengatasi kekurangan dan keterbatasan dalam praktik kearsipan saat ini, serta beradaptasi dengan cepat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kearsipan. Hal ini berkontribusi pada pelaksanaan program transformasi digital nasional dan strategi pengembangan e-Government menuju pemerintahan digital, yang memenuhi persyaratan modernisasi administrasi dan integrasi internasional. Isi rancangan undang-undang ini konsisten dengan pedoman, kebijakan, dan strategi Partai, konsisten dengan Konstitusi, memastikan konsistensi dalam sistem hukum, dan sejalan dengan perjanjian internasional terkait yang telah diratifikasi Vietnam.
Namun, beberapa delegasi mengusulkan agar Panitia Perancang terus melakukan peninjauan untuk memastikan konsistensi dan kesatuan dengan komitmen internasional di mana Vietnam menjadi anggotanya dan merancang undang-undang di bidang ini, seperti: Undang-Undang tentang Perlindungan Rahasia Negara; Undang-Undang tentang Akses terhadap Informasi; Undang-Undang tentang Teknologi Informasi...
Dalam sesi diskusi tersebut, para anggota DPR fokus menyampaikan orasi dan pendapat mereka mengenai sejumlah isu pokok rancangan undang-undang ini, seperti: kewenangan pengelolaan dokumen kearsipan dan pangkalan data dokumen kearsipan; pengelolaan dokumen pada lembaga kearsipan dan arsip sejarah; pengelolaan dokumen kearsipan dalam hal lembaga dan organisasi mengalami reorganisasi, pembubaran, atau kepailitan; pengelolaan dokumen kearsipan yang bernilai khusus; persyaratan kegiatan kearsipan swasta; hak organisasi dan perorangan dalam kegiatan kearsipan swasta; tanggung jawab organisasi dan perorangan dalam kegiatan kearsipan swasta; kegiatan kearsipan swasta; kegiatan kearsipan yang mengabdi kepada masyarakat; pembelian, penjualan, pertukaran, dan hibah dokumen kearsipan swasta yang bernilai khusus; peningkatan nilai dokumen kearsipan swasta...
Pada sore yang sama, Majelis Nasional membahas secara berkelompok: Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan dan Penambahan Sejumlah Pasal dalam Undang-Undang tentang Satpam; Rancangan Undang-Undang tentang Pengelolaan dan Penggunaan Senjata, Bahan Peledak, dan Alat Pendukungnya (perubahan).
Minh Ngoc
Sumber
Komentar (0)