Pertemuan tersebut diyakini oleh banyak diplomat dan ahli sebagai terobosan dalam menyelesaikan masalah sulit di Asia Timur.
Tonggak baru dalam kerja sama AS-Jepang-Korea
Itulah pandangan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol tentang pertemuan yang dianggap bersejarah di Camp David bulan Agustus ini. “KTT AS-Jepang-ROK yang diadakan di Camp David akan menandai tonggak baru dalam kerja sama trilateral yang berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan di Semenanjung Korea dan di kawasan Indo- Pasifik . Pentingnya kerja sama keamanan trilateral semakin meningkat. Untuk mencegah ancaman nuklir dan rudal Korea Utara secara fundamental, ketiga pihak, Korea Selatan, AS, dan Jepang, perlu bekerja sama erat dalam hal peralatan pengintaian serta meningkatkan pertukaran data secara langsung (real-time) mengenai rudal dan senjata nuklir Korea Utara,” tegas Presiden Korea Selatan.
Sebelumnya, Tn. Kurt Campbell - Koordinator Dewan Keamanan Nasional AS untuk masalah Indo- Pasifik mengatakan bahwa Washington mengharapkan mencairnya hubungan antara negara-negara tetangga Asia dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kerja sama antara ketiga pihak yakni Korea Selatan, AS, dan Jepang dalam menghadapi tantangan keamanan di kawasan, serta di dunia.
Dalam pernyataan terbarunya, Gedung Putih menegaskan: "Kami menegaskan kembali persahabatan yang kuat dan aliansi yang tak tergoyahkan antara Amerika Serikat dan Jepang serta antara Amerika Serikat dan Republik Korea, dan membuka babak baru dalam kerja sama trilateral."
Para pengamat mengatakan, pertama kalinya AS, Jepang, dan Korea Selatan menggelar pertemuan puncak trilateral berdasarkan agenda bersama ketiga negara, alih-alih bertemu di sela-sela forum multilateral, hal itu menunjukkan menguatnya solidaritas ketiga negara di tengah ketidakpastian keamanan terkait isu nuklir di Semenanjung Korea, meningkatnya ketegasan Tiongkok, dan konflik berkepanjangan Rusia-Ukraina.
(Dari kiri) Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dalam pertemuan di sela-sela KTT G7 di Hiroshima (Jepang) pada 21 Mei 2023. Foto: AFP/TTXVN
Menurut media internasional, tiga negara, AS, Jepang, dan Korea Selatan, telah mengadakan pertemuan trilateral sebanyak 12 kali sepanjang sejarah. Dari jumlah tersebut, tiga kepala negara saat ini: Presiden Yoon Suk-yeol, Presiden Joe Biden, dan Perdana Menteri Fumio Kishida, telah bertemu tiga kali. Namun, semua pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela pertemuan diplomatik multilateral. Ini akan menjadi pertama kalinya pertemuan trilateral menjadi acara yang berdiri sendiri.
Selain itu, fakta bahwa pertemuan tersebut diadakan di Camp David - yang sering menjadi tempat berlangsungnya acara diplomatik penting pada momen-momen penting dalam sejarah - dan fakta bahwa KTT tersebut merupakan kunjungan pertama para pemimpin asing ke Camp David di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, menunjukkan betapa pentingnya acara trilateral ini.
"Camp David akan tercatat dalam sejarah diplomasi abad ke-21 sebagai tempat dimulainya babak baru kerja sama trilateral, " ujar Wakil Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Kim Tae-hyo. Selain itu, sebuah sumber baru-baru ini juga mengungkapkan bahwa, atas usulan pihak AS, para pemimpin AS, Jepang, dan Korea Selatan kemungkinan akan sepakat untuk mengadakan pertemuan puncak trilateral secara berkala, setidaknya setahun sekali.
Membahas visi bersama dan prinsip dasar kerjasama tripartit
Pada KTT ini, para pemimpin Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan diperkirakan akan berfokus pada pembahasan visi bersama dan prinsip-prinsip dasar kerja sama trilateral, serta membangun mekanisme kerja sama yang komprehensif dan berlapis di berbagai bidang dan di semua tingkatan. Selain itu, para pemimpin ketiga negara juga akan membahas langkah-langkah kerja sama dalam mendorong kesejahteraan dan pembangunan masa depan kawasan, termasuk cara-cara kerja sama di bidang industri modern, dan memperkuat kemitraan untuk menanggapi isu-isu keamanan ekonomi seperti risiko yang berkaitan dengan rantai pasokan dan energi.
Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dalam pertemuan di sela-sela KTT NATO di Madrid pada 2022. Sumber: AFP/Getty Images
Diharapkan bahwa salah satu "tugas" utama yang dibahas dalam Konferensi ini adalah cara-cara untuk "melembagakan lebih lanjut" mekanisme kerangka kerja yang penting bagi kerja sama keamanan di antara ketiga negara. Mekanisme ini memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di dalam dan di luar kawasan Asia. Ketiga pihak akan memperluas cakupan kerja sama di luar Semenanjung Korea, bersama-sama menjaga tatanan internasional di Indo-Pasifik.
Menurut rencana, di akhir pertemuan puncak, pemimpin tiga negara AS - Jepang - Korea akan mengeluarkan pernyataan bersama dan dokumen terpisah yang menguraikan prinsip-prinsip dasar kerja sama trilateral.
Sebelum pertemuan puncak di Camp David berlangsung, pada tanggal 15 Agustus, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mitranya dari Jepang Yoshimasa Hayashi dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin mengadakan pertemuan daring.
Halaman Surat
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)