
Kotak surat berisi hal-hal yang ingin saya katakan
Sekolah Asrama Menengah Tra Van untuk Etnis Minoritas memiliki 8 kelas dengan 257 siswa.
Persatuan Pemuda sekolah telah menerapkan model "Kotak Surat Hal-hal yang Ingin Saya Katakan" untuk membantu siswa mengungkapkan pendapat, mengirimkan pikiran, perasaan, ide, atau kekhawatiran mereka tentang studi, aktivitas, dan kehidupan sehari-hari.
Setiap Jumat, guru Nguyen Hong Xuyen, Ketua Tim sekolah, membuka "Kotak Surat Berisi Hal-Hal yang Ingin Saya Katakan" yang terletak di ruang tim. Melalui surat-surat kecil ini, Dewan Direksi dan guru tidak hanya mendengarkan pikiran dan perasaan siswa, tetapi juga membantu mereka menemukan solusi, yang berkontribusi pada peningkatan kepercayaan diri dan kemampuan mereka untuk mengekspresikan diri.
Kegiatan yang tampaknya sederhana itu telah menjadi jembatan penting antara guru dan siswa, membantu menyebarkan suara siswa dataran tinggi, sambil menumbuhkan rasa tanggung jawab, keberanian, dan aspirasi untuk bangkit.
Guru Nguyen Hong Xuyen berbagi bahwa model "Kotak Surat Berisi Hal-Hal yang Ingin Saya Katakan" telah dibangun sejak tahun ajaran 2020-2021. Awalnya, para siswa cukup malu, hanya berani melihat tetapi tidak berani menulis, dan kotak surat tersebut masih sepi. Namun, berkat dorongan dan bimbingan antusias dari para guru, para siswa perlahan menjadi lebih berani, dengan percaya diri menuliskan pemikiran mereka, mengungkapkan keinginan mereka, mulai dari hal-hal kecil seperti jam belajar, perlengkapan sekolah, hingga saran untuk membuat kelas lebih menyenangkan dan terhubung.
Ho Thi My, siswa kelas 9/1, berbagi: “Berkat kotak surat ini, saya perlahan menjadi lebih percaya diri dalam mengungkapkan pikiran. Sebelumnya, saya sering menyimpan kekhawatiran dan kesulitan belajar untuk diri sendiri, tetapi sekarang saya bisa berbagi dengan guru-guru saya secara terbuka. Setiap kali saya menerima saran atau dorongan, saya merasa lebih percaya diri dan menyadari bahwa suara saya juga penting. Kegiatan-kegiatan ini membantu saya merasa lebih terhubung dan lebih mencintai sekolah saya.”
Setelah 5 tahun pelaksanaan, dari saran-saran yang tampaknya sederhana dari para siswa, sekolah telah memperbaiki banyak hal dalam kegiatan asrama, seperti penyesuaian jadwal agar lebih masuk akal, penambahan alat bantu pembelajaran, dan peningkatan kualitas makanan.
Selain itu, kegiatan pembelajaran juga menjadi lebih efektif berkat guru mendengarkan masukan siswa dan menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
Model ini tidak hanya membantu siswa berlatih mengungkapkan pendapat dan menjadi lebih percaya diri, tetapi juga secara bertahap membentuk lingkungan pendidikan yang ramah dan dekat, di mana setiap siswa merasa suaranya dihormati dan harga dirinya diakui.

Sekolah memahami pikiran dan cita-cita setiap siswa, dengan demikian setiap kader, guru dan staf menumbuhkan rasa tanggung jawab dan sekaligus melatih diri dalam mengajar maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Bapak Ngo Dinh Cuong, Wakil Kepala Sekolah Menengah Tra Van untuk Etnis Minoritas, menyampaikan: “Model "Kotak Surat berisi Apa yang Ingin Saya Sampaikan" merupakan jembatan penting antara siswa dan guru, serta antara sekolah dan keluarga. Setiap minggu, Dewan Direksi, guru, dan Ketua Tim secara langsung membuka kotak surat, membaca, dan menanggapi pendapat siswa. Surat-surat rahasia dan sensitif akan ditangani secara terpisah, memastikan privasi antara sekolah dan siswa, menciptakan lingkungan belajar yang serius, ramah, dan akrab.”
Ciptakan lingkungan pendidikan yang ramah
Untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab siswa tentang hak dan kewajiban anak, Persatuan Pemuda Sekolah Menengah Tra Van untuk Etnis Minoritas telah menyelenggarakan banyak kegiatan untuk menyebarluaskan Undang-Undang Anak bagi anggota tim dari kelas 6 hingga 9.
Melalui model-model kreatif seperti Klub Hak Anak, Tim Propaganda Pionir Muda, dan Tim Radio Pionir Muda, siswa memiliki kesempatan untuk mengekspresikan suara, aspirasi, dan tanggung jawab mereka terhadap sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Selama kegiatan asrama, sekolah menyelenggarakan percakapan dengan para guru, sehingga para siswa dapat berbicara dan mengungkapkan pikiran serta pendapat mereka tentang belajar, kehidupan, dan lingkungan sekolah, sementara juga membantu Dewan Direksi untuk segera menangkap pikiran para siswa, sehingga memberikan orientasi dan penyesuaian yang tepat untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah.
Setelah program tersebut, sekolah juga menyelenggarakan pesta ulang tahun bulanan untuk para siswa. Suasana menjadi hangat ketika para guru dan teman-teman saling mengirimkan ucapan, berbagi kebahagiaan, dan menyemangati siswa yang berulang tahun di bulan tersebut.
Model-model seperti "Kotak Surat Isi Hatiku", sesi dialog, dan kegiatan propaganda tentang hak-hak anak telah menjadi jembatan yang kuat antara siswa, guru, dan sekolah. Dari langkah-langkah kecil ini, setiap siswa perlahan bertumbuh, menjadi lebih percaya diri, dan melangkah menuju masa depan yang cerah dan penuh harapan.
Sumber: https://baodanang.vn/lang-nghe-tieng-noi-hoc-tro-vung-cao-3311279.html






Komentar (0)