Pengacara komersial dan olahraga Nik Erman Nik Roseli telah mengambil sikap tegas dalam menyatakan bahwa keputusan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk menskors mantan Sekretaris Jenderal adalah "langkah palsu", berdasarkan argumen tertulis yang diajukan oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA).
Insiden ini muncul setelah badan sepak bola dunia tersebut menyatakan “ketidaksenangan” atas skorsing Sekretaris Jenderal FAM Datuk Noor Azman Rahman, yang diskors efektif sejak bulan Oktober.

Pengacara komersial dan olahraga, Nik Erman Nik Roseli (Foto: SA)
"Sepertinya ini hanya lelucon. Penangguhan ini hanya untuk membuktikan bahwa FAM telah bertindak. Bahkan, FIFA mengatakan mereka "terkejut dan kecewa" dengan FAM," komentar Bapak Nik Erman.
FAM belum bisa mengklarifikasi siapa yang bertanggung jawab. Berdasarkan pernyataan para pemain, sepertinya hanya seperti ini: 'Saya tidak tahu, saya bekerja dengan agen, dan agen bekerja dengan FAM.' Mereka tidak mengatakan siapa yang mereka hubungi di FAM. Para pemain juga menyatakan dalam keputusan bahwa FAM adalah pihak yang menghubungi mereka dan agen tersebut. Jadi, siapa agen itu?', tanyanya.
Nik Erman juga menekankan bahwa tidaklah tepat untuk membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), karena argumen yang diajukan FIFA hanya akan semakin merusak reputasi FAM.
"Secara hukum, saran saya, tidak perlu mengajukan banding karena tidak ada dasar yang sah. Namun, bagi mereka yang masih ingin melanjutkan kasus ini, mereka dapat mengajukannya ke CAS. Namun, dari segi teknis, hal itu tidak perlu karena tidak ada alasan yang sah untuk mengajukannya ke CAS," tambahnya kepada Astro Arena.
FIFA meminta otoritas di lima negara, termasuk Argentina, Belanda, Spanyol, Brasil, dan Malaysia, untuk menyelidiki pemalsuan dokumen yang melibatkan tujuh pemain naturalisasi Malaysia, yang dianggap sebagai kejahatan internasional.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh (Foto: SA).
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh, mengatakan telah menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab penyelidikan kasus ini kepada Kementerian Dalam Negeri (KDN). Ia mengatakan kasus ini berada di bawah yurisdiksi KDN dan yakin Menteri Dalam Negeri, Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail, akan segera memberikan tanggapan resmi.
"Aspek pidananya adalah tanggung jawab KDN, jadi kami telah melimpahkannya kepada mereka. Saya juga telah menghubungi Menteri Dalam Negeri tetapi belum menerima tanggapan. Kami perlu memberi Datuk Seri Saifuddin waktu untuk menyelidiki masalah ini sebelum kami dapat memberikan jawaban," kata Hannah Yeoh.
Hari ini (20 November), Kementerian Pemuda dan Olahraga (KBS) akan menggelar rapat paripurna di DPR RI untuk membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 yang terkait sektor KBS.
"Semua masalah ini akan terjawab besok, dan saya tidak ingin terlalu jauh dalam konferensi pers hari ini," ujarnya di Nadi Arena pada 19 November.
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/ldbd-malaysia-bi-to-lam-dong-tac-gia-nham-qua-mat-fifa-20251120085221101.htm






Komentar (0)