Pendapatan pemain sepak bola di Jerman jauh lebih kecil dibandingkan dengan Liga Premier. |
Berbicara di konferensi Bloomberg Future of Finance di Frankfurt, Carro dengan tegas memperingatkan: "Liga Primer sedang berusaha menjadi produk nomor satu di Eropa, bahkan melampaui Liga Champions. Kita harus memperjuangkan batasan gaji internasional." Ia menekankan bahwa langkah ini hanya akan efektif jika diterapkan secara global dan mutlak.
Saat ini, UEFA memiliki mekanisme untuk mengontrol pengeluaran tim berdasarkan pendapatan, sementara beberapa kejuaraan nasional seperti La Liga juga menerapkan batasan gaji mereka sendiri. Namun, perbedaannya masih semakin jelas.
Laporan terbaru UEFA menunjukkan bahwa Liga Primer akan menghasilkan lebih dari 7,1 miliar euro pada musim 2023/24, dua kali lipat dari 3,6 miliar euro yang dihasilkan Bundesliga. Kesenjangan ini membuat banyak tim di luar Inggris semakin kehilangan momentum dalam perebutan piala Eropa.
Carro mengakui bahwa ia menentang peraturan yang kaku, tetapi dalam kasus ini ia yakin bahwa hal itu adalah “hal yang benar untuk dilakukan” guna melindungi keseimbangan dan masa depan Liga Champions.
Usulan CEO Leverkusen langsung memicu perdebatan besar: Apakah sudah waktunya bagi sepak bola Eropa untuk menerima mekanisme kontrol gaji global, atau ini hanya mimpi yang jauh dalam konteks Liga Premier yang masih memiliki keunggulan absolut dalam hal pendapatan?
Sumber: https://znews.vn/leverkusen-cham-ngoi-tranh-luan-ve-tran-luong-cau-thu-post1589514.html
Komentar (0)