Berbicara pada lokakarya "Pembayaran Kode QR: Transparansi dan Pengalaman Tanpa Batas" yang diselenggarakan oleh Majalah Ekonomi Vietnam (VnEconomy) pada sore hari tanggal 19 November, Bapak Pham Tien Dung, Wakil Gubernur Bank Negara, mengatakan bahwa pembayaran barang dan jasa di Vietnam seperti secangkir teh, seikat sayuran... semuanya dapat menggunakan kode QR.
Pembeli cukup menggunakan ponsel pintar mereka untuk memindai kode QR penjual agar dapat membayar dengan mudah dan cepat. "Inti dari QR tetaplah mentransfer uang antar dua rekening, tetapi praktis karena hanya dengan memindai, Anda akan mendapatkan informasi tanpa perlu mengetik ulang nomor rekening penerima. Oleh karena itu, QR memang lebih cepat, tetapi bukan berarti lebih transparan," ujarnya.
Transfer uang QR hanya mengkodekan nomor rekening pembeli untuk mentransfer uang seperti biasa, sementara pembayaran QR berisi informasi penjual dan transaksi, yang memungkinkan akuntansi dan manajemen pendapatan yang lebih transparan.
Menurutnya, masalah pembayaran QR perlu dilihat dari perspektif unit penjualan. Agar beroperasi secara efektif, bisnis harus memiliki sistem yang lengkap mulai dari teknologi, impor-ekspor, pengiriman, penerbitan faktur, hingga pembayaran. Baru setelah itu, dana yang terkumpul dapat dicatat secara otomatis dalam perangkat lunak akuntansi. Oleh karena itu, penerapan pembayaran QR memang tidak mudah, tetapi jika dilakukan dengan baik, akan membantu unit penjualan mengurangi banyak waktu dan beban kerja.
Bapak Pham Tien Dung menekankan bahwa tidak semua orang yang menggunakan uang tunai atau transfer QR menghindari pajak, dan tidak semua orang yang menggunakan pembayaran QR telah membayar pajak yang cukup. Pembayaran QR hanya menyelesaikan proses transfer uang dan pengenalan akun; pencatatan otomatis dalam laporan keuangan bergantung pada kemampuan menghubungkan sistem penjualan dan sistem akuntansi.

Bapak Pham Tien Dung, Wakil Gubernur Bank Negara (Foto: VnEconomy).
Menyoroti sejumlah permasalahan dalam proses penerapan pembayaran melalui Kode QR selama ini, Bapak Pham Anh Tuan - Direktur Departemen Pembayaran (Bank Negara) - mengatakan bahwa proses penerapan pembayaran melalui Kode QR selama ini banyak menemui kendala.
Sudah menjadi praktik umum bagi banyak unit penjualan untuk menggunakan kode QR pribadi untuk menerima pembayaran barang dan jasa. Metode ini populer karena cepat, praktis, gratis, dan tidak memerlukan penandatanganan kontrak. Namun, metode ini memiliki keterbatasan utama dalam manajemen transaksi dan transparansi.
Ia juga menyoroti kurangnya koordinasi antar penerbit merek Kode QR. Kurangnya kerja sama yang erat untuk memastikan interoperabilitas terkadang membuat pembayaran QR antar sistem menjadi tidak nyaman, yang secara langsung memengaruhi pengalaman pelanggan.
Layanan pembayaran lintas negara telah dilaksanakan bekerja sama dengan sejumlah negara seperti Thailand, Laos, dan Kamboja, namun jumlah transaksinya belum banyak, belum sebanding dengan permintaan pasar.
Untuk mengatasi masalah yang ada, Bapak Pham Anh Tuan mengusulkan beberapa orientasi di waktu mendatang.
Pertama, penyedia layanan pembayaran/perantara pembayaran perlu fokus pada perluasan jaringan unit penerimaan pembayaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan bisnis yang terus meningkat; memiliki langkah-langkah untuk mendorong unit penerimaan pembayaran agar menggunakan Kode QR untuk pembayaran, bukan Kode QR untuk transfer uang.
Yang kedua adalah memperkuat kerja sama pembayaran antara berbagai penyedia Kode QR untuk memberikan kemudahan pembayaran bagi pelanggan.
Yang ketiga adalah bertujuan untuk membangun koneksi dengan China, Korea Selatan, Singapura, India, Taiwan (China), Malaysia...
Keempat, meningkatkan komunikasi agar pelanggan mengetahui layanan tersebut, dan meningkatkan pelatihan bagi karyawan di unit penerimaan pembayaran untuk memastikan pelanggan dapat mengidentifikasi dan menggunakan layanan pembayaran ritel bilateral melalui QR Code dengan benar.
Terkait aktivitas pembayaran nontunai, Bapak Pham Anh Tuan, Direktur Departemen Pembayaran (Bank Negara), mengatakan bahwa dalam 9 bulan pertama tahun ini, terdapat 17,8 miliar transaksi dengan nilai VND 260 miliar. Di antaranya, pembayaran kode QR domestik mencapai 337 juta transaksi dengan nilai VND 288 miliar, meningkat 61,6% secara kuantitas dan 150% secara nilai dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurut data dari Badan Pembayaran Nasional Vietnam (NAPAS), per Oktober, terdapat hampir 90 juta akun yang menggunakan Mobile Banking untuk memindai kode VietQR guna melakukan transfer uang harian. Transaksi transfer uang melalui kode VietQR yang tercatat dalam sistem NAPAS mencapai 3,6 miliar transaksi dengan nilai VND 9,2 miliar.
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/lo-ro-bat-cap-khi-nhieu-ho-kinh-doanh-dung-qr-ca-nhan-de-nhan-thanh-toan-20251119190918521.htm






Komentar (0)