Potensi ekonomi acara budaya telah dibuktikan dengan jumlah yang luar biasa. Acara budaya berskala besar—terutama pertunjukan oleh bintang-bintang internasional—telah menjadi peluang ekonomi yang sangat besar.
Budaya menggerakkan perekonomian
Konsep "Swiftonomics" (gabungan dari Economic dan nama belakang Taylor Swift) lahir dari keuntungan ekonomi "luar biasa" yang diciptakan penyanyi Taylor Swift melalui penampilannya di Australia (7 pertunjukan) dan Singapura (6 pertunjukan). Informasi menyebutkan bahwa penyelenggara harus membayar biaya sebesar 2-3 juta dolar AS untuk sebuah pertunjukan agar Taylor Swift dapat tampil secara eksklusif di Singapura. Meskipun biaya penyelenggaraannya sangat tinggi, perekonomian di tempat-tempat yang dikunjunginya juga tumbuh pesat. Dua negara bagian Australia, Victoria dan New South Wales, meraup keuntungan besar hanya dalam beberapa hari.
Kesepakatan Taylor Swift telah mendatangkan banyak pendapatan bagi perekonomian Australia dan Singapura (Foto: REUTERS)
Thailand juga harus mengeluarkan biaya hampir 500 juta baht (sekitar 340 miliar VND) untuk sebuah pertunjukan demi mendapatkan persetujuan sang penyanyi. Namun, biaya tersebut terbilang wajar dibandingkan dengan efisiensi ekonomi yang akan diperoleh Thailand.
"Efek Swift tak terbantahkan, dengan konser-konsernya menghasilkan antara $150 juta dan $200 juta bagi perekonomian suatu negara bagian," ujar Michael Johnson, kepala eksekutif Layanan Imigrasi Australia, kepada The Daily Telegraph. Pengacara pajak Harry Dell mengungkapkan bahwa Swift harus membayar pajak sebesar 30% kepada Kantor Pajak Australia atas pendapatan konsernya. Artinya, pemerintah Australia akan mengumpulkan pajak sekitar $10 juta dari penyanyi Anti-Hero tersebut melalui penampilannya.
Perekonomian Australia dan Singapura sedang berkembang pesat di berbagai bidang: kamar hotel penuh, restoran dan bar penuh sesak, dan penggemar memborong merchandise. Saat Taylor Swift tampil, sebuah tenda di Singapura disewa seharga 4,5 juta VND/malam; kamar hotel terjual habis.
Bisnis di Vietnam
Meskipun Vietnam belum mencapai hasil yang luar biasa, perekonomian Vietnam telah terdongkrak hingga taraf tertentu berkat kesepakatan budaya. Pada tahun 2023, banyak acara telah diselenggarakan dengan sukses: pertunjukan Charlie Puth dan Maroon 5 di festival musik tahunan; 8Wonder dan Blackpink dengan 2 pertunjukan di Hanoi. Data menunjukkan bahwa grup musik Korea ini telah membantu Hanoi meraih pendapatan sekitar 630 miliar VND dari wisatawan.
Faktanya, Vietnam masih belum memiliki strategi investasi yang sistematis untuk kesepakatan budaya. Membangun kepercayaan bagi bintang-bintang internasional untuk datang ke Vietnam masih menghadapi banyak hambatan. Di antara hambatan-hambatan tersebut, yang paling sulit adalah kemampuan unit penyelenggara, mulai dari keuangan hingga keterampilan organisasi. Kebanyakan bintang internasional ketika datang ke Vietnam mengajukan serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi oleh unit penyelenggara.
Yang terpenting adalah membuktikan kemampuan penyelenggara. Ronan Keating pernah mengajukan permintaan sepanjang 50 halaman yang sangat rinci. Penyelenggara harus membuktikan kemampuannya untuk tampil, dan harus berkomitmen untuk memenuhi semua persyaratan bintang internasional. Misalnya, bintang Bi/Rain bahkan meminta agar ada toilet pribadi di tempat acara agar tidak diganggu.
Orang dalam percaya bahwa untuk menjadi tujuan reguler, memenuhi permintaan bintang internasional dengan pertunjukan untuk puluhan ribu orang, perlu ada sinkronisasi dari sumber daya manusia ke panggung, teknologi, suara dan cahaya, jaminan keselamatan... khusus dalam industri hiburan.
Ariana Grande pernah membuat penggemar Vietnam "geram" ketika ia membatalkan konsernya hanya beberapa jam sebelum jadwal dimulai. Tur dunia Ariana Grande tetap berjalan sesuai jadwal, kecuali di Vietnam. Para penggemar baru mengetahui kemudian bahwa Ariana Grande membatalkan konsernya di Vietnam karena panggung dan keamanannya tidak memenuhi standar yang ditentukan.
Menurut para ahli, sudah saatnya otoritas terkait segera mengeluarkan rencana nyata untuk menggelar karpet merah menyambut kedatangan para superstar, sehingga dapat membantu mengembangkan perekonomian negara.
Para ekonom memperkirakan pendapatan pariwisata Singapura akan meningkat hingga $500 juta setelah enam pertunjukan, lapor Straits Times. Manfaat ekonomi yang diperkirakan akan diperoleh Singapura dari Taylor Swift diperkirakan jauh melebihi skala pendanaan yang diberikan Dewan Pariwisata Singapura (STB) untuk mendatangkan penyanyi tersebut ke negara kepulauan tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/loi-lon-tu-su-kien-van-hoa-196240314204641089.htm
Komentar (0)