Ibu adalah tempat kita dilahirkan dan dibesarkan, mendefinisikan tanah air yang takkan pernah pudar di hati anak-anak yang telah lama jauh dari rumah. Ibu masih mengawasi kita, ibu selalu di sisi kita, ibu sering menghibur kita, ibu adalah penopang yang teguh... di saat kita bersedih. Untuk merayakan Hari Perempuan Vietnam, 20 Oktober, Surat Kabar SGGP mempersembahkan puisi karya Pham Hong Danh dan Nguyen Tan On.
Tempat pemakaman ibu
Plasenta ibu dikubur di sana
Aku pergi dan tidak pernah kembali
Pasir masih panas di tepi sungai yang cerah dan berangin
Rumput sedih layu di kaki tanggul
***
Aku kembali ke malam dingin yang diterangi cahaya bulan
Embun larut malam mengingat aroma rambut musim semi
Tangan mana yang sudah melangkah jauh?
Ucapan hutang budi saat berpisah
***
Di matamu awan dan bayangan menara
Melayang sejak jauh dari sumbernya
Hoai An, aku tidak pernah membalas budi padamu
Ekspatriat masih punya mimpi buruk
***
Bulan berdarah dalam puisi Han Mac Tu
Menunggu satu sama lain, kuburannya sepi.
Ombak membelai langkah kaki para pelancong
Sedikit aroma kampung halaman tidak cukup untuk menghangatkan dunia
***
Dan di dalam diriku, di sore musim dingin yang dingin
Laut Quy Nhon menderu jauh dari manusia
Aku gemetar saat bersandar di tebing
Aku kelelahan dalam angin dan hujan yang menyedihkan
***
Hujan masih turun, lagu perpisahan yang melelahkan
Taman tua milik wanita muda itu masih tersisa.
Aku tenggelam dalam melodi yang sangat menyedihkan
Nasib apa yang jauh dari tanah air?
PHAM HONG DANH

Musim gugur di taman ibu
Sinar matahari di kebun pedesaan telah mengubah buah-buahan menjadi kuning.
Angin bertiup kencang menuruni bukit
Pohon mawar berubah bentuk pada musim menggugurkan daunnya.
Cabang-cabang telanjang di langit, awan tipis melayang
***
Ada bau sinar matahari pada setiap jambu biji
Ada burung berkicau
Saya suka jalan setapak melalui lereng berumput
Cintai jejak kerja keras
***
Beberapa gerimis membasahi pegunungan
Sangat ringan, tapi juga dingin
Jalan berdaun, bergoyang dan miring
Tak bisa menyebut nama, hati dipenuhi air mata
***
Suara cangkulnya keras, dari posisi berdiri
Membungkuk di atas rumput berkabut
Ayah menanam matahari, musim panas berakhir
Ibu menarik dahan sore, mengguncang bayangan musim gugur
NGUYEN TAN ON
Sumber: https://www.sggp.org.vn/luon-co-me-trong-doi-post818796.html
Komentar (0)