
Untuk memastikan pasokan pangan pasar, terutama di akhir tahun dan Tahun Baru 2025, peternakan saat ini berfokus pada pemulihan populasi ternak. Namun, dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu dan perkembangan penyakit, peternak perlu memperhatikan empat faktor kunci berikut:
1. Siapkan kandang
Segera setelah menjual semua ternak, petani perlu mengumpulkan dan mengolah semua pupuk kandang dan limbah, membersihkan seluruh gudang dan membiarkannya kering, menyemprotkan disinfektan, mengapur semua dinding, lantai dan jalan setapak, serta memperbaiki dan memperkuat atap dan tirai gudang, terutama gudang yang rusak akibat badai No. 3 baru-baru ini.
Setelah membersihkan kandang, biarkan kosong setidaknya selama 15 hari. Selama waktu ini, semprotkan disinfektan 2-3 kali, cuci semua peralatan pertanian, rendam dalam larutan disinfektan, dan keringkan.
Bersihkan selokan dan semak-semak di sekitar peternakan dan lumbung untuk membatasi lalat, nyamuk, dan hewan penular penyakit. Bersihkan lahan penggembalaan, terutama daerah dataran rendah yang tergenang badai dan banjir, kumpulkan kotoran dan sampah, taburkan bubuk kapur untuk membunuh patogen, dan jangan berbagi peralatan pertanian antar-barisan lumbung.
2. Hewan ternak
Hewan ternak diimpor dari fasilitas peternakan terkemuka yang memiliki sertifikat fasilitas peternakan. Saat mengangkut hewan ternak ke peternakan, hewan tersebut harus memiliki sertifikat karantina yang dikeluarkan oleh otoritas yang berwenang dan telah divaksinasi lengkap sesuai peraturan.
Setelah diimpor, anak ayam harus dibawa ke area karantina untuk dipantau setelah 21 hari. Jika tidak ada gejala penyakit menular, mereka dapat dimasukkan ke dalam kawanan. Perlu diperhatikan bahwa peternak sebaiknya tidak membeli anak ayam dengan bulu tipis dan kusut. Khususnya, jika memilih jenis ayam untuk dipelihara sebagai ayam petelur komersial, peternak harus memilih anak ayam yang tidak terlalu kurus atau terlalu gemuk. Memastikan bahwa pada usia 20 minggu mereka mencapai berat 1,6-1,7 kg sangatlah baik.
Untuk babi, jangan impor babi yang berkulit kasar dan berbulu tebal karena pertumbuhannya akan lambat. Jika ingin beternak babi, jangan pilih babi yang pertumbuhannya terhambat dan memiliki cacat seperti kaki pincang, pusar yang tergenang air, atau cacat pada mulut atau hidung.
3. Perawatan
Selama periode ini, sangat penting untuk memperkuat daya tahan ternak, memastikan penyediaan pakan yang bersih, bergizi, dan mudah dicerna yang memadai, sesuai untuk setiap tahap perkembangan hewan. Untuk anak babi yang baru disapih dan anak ayam yang akan dierami, sebaiknya gunakan pakan campuran lengkap untuk memastikan kecukupan nutrisi, serta suplemen elektrolit, vitamin, glukosa, dan vitamin B kompleks dalam air minum ayam dan babi untuk meningkatkan daya tahan.
Sama sekali tidak boleh menggunakan makanan yang bau, berjamur, sisa makanan dari batch sebelumnya, sisa makanan dari restoran... Sumber air minum harus bersih, jangan menggunakan air dari sungai.
4. Pencegahan penyakit
Dalam peternakan, pencegahan penyakit sangat penting. Hal ini merupakan salah satu faktor penentu efisiensi ekonomi peternak dan keamanan pangan bagi konsumen. Oleh karena itu, masyarakat perlu menerapkan vaksinasi dan pengobatan pencegahan secara ketat untuk ternak; secara berkala memantau informasi tentang cuaca, penyakit, dan perkembangan pasar agar proaktif dalam produksi ternak keluarga. Laporkan kegiatan peternakan keluarga secara proaktif kepada pemerintah daerah dan staf veteriner untuk mendapatkan saran dan dukungan bila diperlukan.
NGUYEN MINH DUC, Departemen Peternakan dan Kedokteran Hewan provinsi[iklan_2]
Sumber: https://baohaiduong.vn/luu-y-khi-tai-dan-vat-nuoi-dip-cuoi-nam-396952.html






Komentar (0)