Mengapa Vitamin B sangat penting bagi kesehatan manusia

Tidak mendapatkan cukup Vitamin B dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk memetabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, sehingga menyebabkan rendahnya tingkat energi dan perasaan lelah mental dan fisik.

Vitamin B dapat ditemukan dalam berbagai macam makanan nabati dan hewani. (Sumber: Illuminatingyou)

Apakah Anda merasa lebih lelah atau kurang berenergi dari biasanya? Atau apakah Anda sedang mengalami masa yang sangat menegangkan? Jika ya, Anda mungkin perlu memeriksa apakah Anda mendapatkan cukup vitamin B dari makanan Anda.

Vitamin B meliputi Vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 ​​(piridoksin), B7 (biotin), B9 (folat), dan B12 (kobalamin).

Kedelapan vitamin B ini bekerja sama untuk membantu tubuh berfungsi secara optimal, sehingga semuanya penting untuk kesehatan secara keseluruhan, kata Cyrus Luk, ahli gizi dan anggota dewan eksekutif Asosiasi Ahli Diet Hong Kong.

“Vitamin B dapat memperbaiki kelelahan kronis karena banyak di antaranya terlibat dalam metabolisme energi,” kata Cyrus Luk.

Ia menjelaskan bahwa tidak mendapatkan cukup Vitamin B dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk memetabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, sehingga membuat kita memiliki tingkat energi rendah dan merasa lelah secara mental dan fisik.

Manfaat Vitamin B

Tiga vitamin B – B1, B6 dan B12 – membantu menjaga kesehatan otak dan sistem saraf kita dengan membantu produksi neurotransmiter, pembawa pesan kimiawi tubuh.

Itulah sebabnya Cyrus Luk mengatakan, “Asupan vitamin B yang tidak memadai dapat memengaruhi fungsi kognitif, kesehatan mental, emosi, dan cara kita mengelola stres.”

Vitamin B6, B9, dan B12 penting bagi kesehatan jantung kita karena berperan dalam pemecahan homosistein. Pada kadar tinggi, asam amino ini dapat merusak lapisan arteri dan "mendorong" pembekuan darah – yang berpotensi meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, serangan jantung, pembekuan darah, dan stroke.

Tidak mendapatkan cukup ketiga vitamin B ini juga dapat meningkatkan risiko anemia – rendahnya jumlah sel darah merah yang sehat – yang menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke organ-organ tubuh.

Bagi wanita, suplementasi vitamin B9 sangat penting sebelum dan selama kehamilan. Suplemen ini membantu mengurangi risiko cacat lahir pada otak dan tulang belakang bayi.

Sebagian besar dari kita mendapatkan cukup vitamin B melalui makanan, karena vitamin ini ditemukan dalam beragam makanan: sayuran hijau, biji-bijian utuh, ikan, daging, dan produk susu. Banyak makanan juga diperkaya dengan vitamin B – termasuk B12 – seperti sereal, roti, dan pasta.

Orang dengan kekurangan Vitamin B

Menurut penelitian di AS, kekurangan Vitamin B mempengaruhi sedikitnya 3% orang berusia 20-39 tahun, 4% orang berusia 40-59 tahun dan 6% orang berusia 60 tahun ke atas.

Kelompok orang tertentu sangat rentan terhadap kekurangan vitamin B, kata Dr. Vanita Rahman, seorang dokter spesialis penyakit dalam, ahli gizi, dan direktur klinik di Barnard Medical Center di Washington.

Dr. Rahman mengatakan orang yang minum terlalu banyak alkohol mungkin berisiko mengalami defisiensi vitamin B1. Lansia, vegetarian, dan mereka yang mengonsumsi metformin – yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2 – mungkin mengalami defisiensi vitamin B12.

Dr. Rahman menjelaskan bahwa beberapa orang memproduksi lebih sedikit asam lambung seiring bertambahnya usia dan menyerap vitamin B12 dengan kurang efisien karena asam lambung diperlukan untuk melepaskan B12 dari makanan.

Karena B12 ditemukan terutama dalam produk hewani, orang dengan pola makan nabati mungkin kekurangan vitamin ini.

Anda mungkin kekurangan Vitamin B jika Anda memiliki kondisi ini.

“Orang yang kekurangan vitamin B mungkin mengalami kelelahan, kelemahan, atau kekurangan energi secara umum,” kata ahli gizi Cyrus Luk.

Mereka mungkin juga mengalami mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki, disertai kelemahan otot. Dalam kasus yang lebih parah, kekurangan vitamin B dapat menyebabkan masalah kognitif seperti kebingungan, kehilangan ingatan, depresi, dan bahkan demensia.

Makanan apa saja yang mengandung Vitamin B?

Vitamin B dapat ditemukan dalam banyak makanan nabati. Misalnya, kacang kedelai mengandung vitamin B1, B3, dan B7. Biji-bijian utuh merupakan sumber vitamin B1, B6, dan B7 yang baik. Jamur mengandung vitamin B5; rumput laut dan natto (makanan tradisional Jepang yang terbuat dari kedelai fermentasi) mengandung vitamin B2; oat mengandung vitamin B1 dan B5; beras merah mengandung vitamin B3 dan B6; dan sayuran berdaun hijau tua seperti bayam mengandung vitamin B6.

Produk hewani yang dianggap sebagai sumber vitamin B yang baik meliputi daging organ (B1, B3, dan B12); makanan laut (B3, B7, dan B12); daging tanpa lemak (B1, B3, B6, B7, dan B12); dan telur (B3 dan B12).

Apakah vitamin B lebih baik diserap dari makanan hewani daripada dari produk nabati?

Tidak ada cukup penelitian untuk menentukan hal ini, kata Dr. Rahman, meskipun makanan nabati telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan: membantu menurunkan gula darah, menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko kanker dan penyakit kardiovaskular.

Ketika diberi pilihan antara biji-bijian utuh seperti beras merah dan biji-bijian olahan seperti beras putih, Luk mengatakan untuk memilih biji-bijian utuh karena biji-bijian utuh mengandung lebih banyak vitamin B dan lebih banyak serat.

Sumber: https://baoquocte.vn/ly-do-vitamin-b-cuc-ky-can-thiet-cho-suc-khoe-con-nguoi-244323.html