Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Mastantuono ciptakan 'demam' di Real Madrid

Ada momen-momen dalam sepak bola yang lebih dari sekadar debut, itu adalah kelahiran.

ZNewsZNews22/08/2025

Mastantuono telah menghirup udara La Liga.

Kemenangan 1-0 Real Madrid atas Osasuna di laga pembuka La Liga menjadi tonggak sejarah bagi Franco Mastantuono. Hanya 28 menit bermain, pemain Argentina berusia 18 tahun ini berhasil melakukan apa yang dibutuhkan banyak bintang muda yang datang ke Bernabeu selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun: menaklukkan stadion paling menantang di dunia .

Performa yang mengesankan

Bernabeu memang tak pernah mudah. ​​Di sinilah Cristiano Ronaldo dicemooh meski telah mencetak banyak gol, dan bahkan bintang seperti Kaka dan Eden Hazard pun tak luput dari tekanan.

Namun, bahkan sebelum Mastantuono menyentuh bola untuk pertama kalinya, ia menerima tepuk tangan meriah dan teriakan "Franco, Franco..." yang menyebar bak api di media sosial. Saat itu, Bernabeu seolah menemukan alasan baru untuk bergembira, sebuah "fenomena" baru untuk dinantikan.

Mastantuono tak hanya memiliki "aura rookie" tetapi juga menunjukkan kepercayaan diri yang tenang layaknya pemain yang terbiasa menghadapi tekanan. Tumbuh besar di River Plate—sebuah bengkel dengan pengaruh historis—ia datang ke Madrid bukan dengan pola pikir seorang penyintas, melainkan sebagai seorang pejuang yang siap terjun ke medan perang.

Orang Argentina dikenal karena semangat dan ketegasannya. Maka, ketika pers lokal menyebut debut ini "bersejarah", kegembiraan itu bukan sekadar emosi sesaat, melainkan keyakinan bahwa "Albiceleste" baru saja menemukan permata baru, yang sebanding dengan legenda-legenda masa lalu.

Mastantuono anh 1

Mastantuono mendapat banyak perhatian dalam pertandingan melawan Osasuna.

Dalam 28 menit, Mastantuono terlibat dalam 28 situasi, hampir sama dengan Brahim Diaz - yang bermain dua kali lebih lama. Ia melepaskan tembakan kaki kiri di menit ke-88 yang memaksa kiper Sergio Herrera menunjukkan bakatnya, dan momen itu membuat seisi stadion terkesiap.

Namun, yang lebih penting daripada gol yang gagal dicetak adalah cara pemain berbakat Argentina ini memasuki lapangan: tanpa rasa takut, tanpa paksaan, tetapi membawa "energi" yang bahkan diakui oleh Xabi Alonso sendiri. Setelah hanya empat sesi latihan, pemain muda ini berhasil meyakinkan pelatih kepalanya untuk mempertimbangkan memberinya tempat sebagai starter di akhir pekan – sebuah keputusan yang seharusnya ditunda setidaknya selama dua pertandingan.

Itulah tanda-tanda "keunggulan" yang mulai terbentuk. Rodrygo Goes terancam meninggalkan Real Madrid, Brahim Diaz belum membuktikan kemampuannya, dan Endrick masih terlalu minim pengalaman. Mastantuono tampil bak angin segar, siap menembus tim inti Real Madrid. Dan begitu diberi kesempatan, mempertahankan tempatnya di timnas Spanyol akan menjadi tantangan berat bagi lawan mana pun.

Namun, yang paling mencolok bukanlah rambut pirangnya atau tato yang membuatnya tampak "lebih tua" dari usia aslinya. Melainkan ketenangannya setelah pertandingan. Bukan hanya tidak pamer, Mastantuono diam-diam mengunggah foto bersama Arda Guler.

Mastantuono anh 2

Mastantuono masih memiliki jalan panjang.

Tanpa janji, tanpa kemegahan, hanya kerendahan hati. Itulah yang membuat citra talenta Amerika Selatan ini semakin berbeda: seorang pemain muda dengan kepercayaan diri yang cukup untuk bersinar, tetapi juga ketenangan yang cukup untuk tidak tersapu oleh sorotan.

Masih jauh untuk ditempuh

Sejarah Real Madrid telah menyaksikan banyak debut gemilang, lalu meredup. Namun, jarang ada pemain yang langsung menciptakan "demam" dunia hanya setelah beberapa menit di lapangan. Mastantuono melakukannya karena ia datang di waktu yang tepat: ketika Real Madrid membutuhkan udara segar, ketika para penonton mendambakan sosok idola di generasi penerus setelah Luka Modric, Toni Kroos, atau Karim Benzema.

Tentu saja, satu pertandingan tidak menentukan karier. Mastantuono masih harus menempuh jalan panjang untuk membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar "sensasi internet" setelah malam yang penuh semangat.

Namun, dari momen-momen awal itulah keyakinan ditaburkan. Dan di Bernabéu—tempat di mana tak seorang pun mudah dimaafkan, tetapi jika diakui, menjadi abadi—Mastantuono memulai sebuah mimpi.

Seorang idola baru lahir bukan di bangku cadangan, melainkan di atas rumput hijau. Bernabeu telah memanggil Franco Mastantuono. Dan mulai sekarang, ceritanya bukan lagi "jika", melainkan "kapan" ia akan menjadi bintang sejati di galaksi Real Madrid.

Sumber: https://znews.vn/mastantuono-tao-nen-con-sot-o-real-madrid-post1578962.html


Komentar (0)

No data
No data

Dalam kategori yang sama

Seberapa modern helikopter antikapal selam Ka-28 yang berpartisipasi dalam parade laut?
Panorama parade perayaan 80 tahun Revolusi Agustus dan Hari Nasional 2 September
Close-up jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas di langit Ba Dinh
21 putaran tembakan meriam, membuka parade Hari Nasional pada tanggal 2 September

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk