Pada pertemuan puncak minggu lalu, para pemimpin Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) berjanji untuk mendukung Ukraina pada jalur yang tidak dapat diubah lagi menuju integrasi penuh ke dalam kawasan Euro-Atlantik, termasuk keanggotaan NATO, tetapi tidak menentukan jangka waktunya.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev. Foto: Sputnik/Alexei Maishev
Bapak Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan kepada situs berita Argumenty I Fakty bahwa aksesi Ukraina ke NATO akan jauh lebih besar daripada ancaman langsung terhadap keamanan Moskow.
“Ini pada dasarnya akan menjadi deklarasi perang…”, ujarnya dalam pernyataan yang dirilis pada hari Rabu.
Sejalan dengan posisi standar Kremlin sejak Rusia melancarkan serangan skala penuh terhadap Ukraina pada tahun 2022, Tn. Medvedev mengatakan Rusia tidak mengancam NATO tetapi akan menanggapi upaya aliansi tersebut untuk memajukan kepentingannya.
Tn. Medvedev memperingatkan AS dan sekutunya bahwa mempersenjatai Kiev dapat menyebabkan "kiamat nuklir".
Ia juga menegaskan kembali pendirian Moskow bahwa pengangkatan Mark Rutte sebagai kepala NATO tidak akan mengubah pendirian aliansi.
“Bagi Rusia, tidak ada yang berubah, karena keputusan-keputusan penting tidak dibuat oleh negara-negara anggota NATO, melainkan oleh satu negara, Amerika Serikat,” kata Medvedev.
Cao Phong (menurut TASS, Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/former-president-of-russia-medvedev-noi-viec-ukraine-gia-nhap-nato-se-dan-den-chien-tranh-post303739.html
Komentar (0)