Komisi Peninjauan Ekonomi dan Keamanan AS-Tiongkok (USCC) merilis laporan pada 14 April, yang menuduh kedua aplikasi, Shein dan Temu, menimbulkan risiko data dan melanggar hak kekayaan intelektual. USCC adalah lembaga yang dibentuk oleh Kongres AS pada tahun 2020. Ini merupakan langkah terbaru yang menunjukkan gelombang penolakan terhadap bisnis Tiongkok di AS, setelah aplikasi video pendek TikTok milik ByteDance dilarang di perangkat federal.
Laporan USCC berfokus pada Shein, platform fesyen populer yang didirikan di Tiongkok dan berkantor pusat di Singapura. Menurut laporan tersebut, aplikasi tersebut mengharuskan pengguna untuk membagikan data dan aktivitas dari aplikasi lain, termasuk media sosial, dengan imbalan kode diskon dan penawaran khusus untuk produk Shein.
Shein "berjuang keras untuk melindungi data pengguna," tambah laporan itu, mengutip denda sebesar $1,9 juta yang dijatuhkan oleh negara bagian New York kepada perusahaan induknya, Zoetop, tahun lalu karena kesalahan dalam menangani kartu kredit dan informasi pribadi lainnya.
Isu-isu lain yang diangkat dalam laporan tersebut antara lain penjiplakan desain merek lain dan dampak negatif terhadap lingkungan. Namun, seorang perwakilan Shein menegaskan bahwa perusahaan menyediakan layanan dan barang dengan penuh rasa hormat kepada masyarakat.
Temu, situs belanja daring milik PDD Holdings, perusahaan di balik aplikasi e-commerce populer Pinduoduo di Tiongkok daratan, juga disebut oleh USCC. "Seperti Shein, kesuksesan Temu menimbulkan pertanyaan tentang praktik bisnisnya," demikian laporan tersebut. USCC menuduh Temu melakukan pelanggaran hak cipta dan kekhawatiran tentang kualitas produk.
Bulan lalu, Google Play menangguhkan Pinduoduo setelah munculnya keluhan bahwa kode berbahaya muncul dalam aplikasi, yang mengakses pesan pribadi tanpa sepengetahuan pengguna.
Shein dan Temu adalah kisah sukses terbaru dari Tiongkok di AS. Shein menyumbang sekitar 50% penjualan mode cepat di AS pada November 2022, mengungguli H&M (16%) dan Zara (13%), menurut Bloomberg. Sementara itu, Temu mengalami lonjakan unduhan sebesar 45% dan peningkatan pengguna aktif harian sebesar 20% setelah menjalankan iklan Super Bowl pada bulan Februari, menurut Sensor Tower.
(Menurut SCMP)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)