Presiden AS Donald Trump mengatakan pada tanggal 7 Mei bahwa ia akan segera membuat pengumuman resmi tentang kemungkinan pelonggaran kontrol ekspor chip AI ke beberapa negara di kawasan Teluk.
Ini dianggap sebagai langkah diplomatik penting yang dilakukan tepat sebelum perjalanan luar negeri pertama Tn. Trump dalam masa jabatan keduanya.
Berbicara kepada wartawan, Presiden AS mengatakan: "Kita bisa melakukannya. Pengumuman resmi akan segera dibuat."
Pemerintahan Biden sebelumnya telah memberlakukan kontrol ketat terhadap ekspor cip AI, terutama yang canggih buatan perusahaan AS, ke negara-negara Timur Tengah, dengan alasan kemungkinan komponen semikonduktor sensitif ini dapat dialihkan ke Tiongkok dan digunakan untuk memperkuat kemampuan militer Beijing.
Namun, Presiden Trump sedang berupaya membangun kembali hubungan strategis dengan negara-negara kunci di Timur Tengah dan mendorong keterlibatan ekonomi dan teknologi yang lebih mendalam. Pelonggaran pembatasan ekspor cip AI dapat menjadi pendorong bagi AS untuk mempertahankan pengaruhnya di kawasan yang kaya energi ini dan semakin memperkuat posisinya dalam persaingan teknologi global.
Juga dalam sebuah pernyataan pada tanggal 7 Mei, Tn. Trump mengungkapkan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk mengganti nama Teluk Persia menjadi Teluk Arab, sebuah langkah yang diharapkan mendapat dukungan dari para pemimpin Arab di kawasan tersebut tetapi dapat memicu reaksi keras dari Iran.
Rencananya, Presiden Trump akan mengunjungi tiga negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA). Kunjungan ini dianggap sebagai "uji coba" pertama dalam masa jabatan kedua Trump.
Dengan pengumuman tentang chip AI dan perubahan nama Teluk Persia, bos ke-47 Gedung Putih mengirimkan sinyal yang jelas tentang memprioritaskan pembangunan poros hubungan baru dengan dunia Arab./.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/my-co-the-noi-long-kiem-soat-xuat-khau-chip-ai-cho-mot-so-nuoc-vung-vinh-post1037308.vnp






Komentar (0)