Di tengah ketegangan yang rumit di Timur Tengah, ABC News pada 16 Oktober mengutip pejabat AS yang mengatakan bahwa pasukan di bawah Komando Pusat AS (Centcom) telah melakukan banyak serangan udara yang menargetkan fasilitas penyimpanan senjata Houthi di wilayah yang dikuasai oleh pasukan ini di Yaman.
Sementara itu, kantor berita NBC mengutip Menteri Pertahanan Lloyd Austin yang mengatakan bahwa fasilitas-fasilitas ini telah diperkuat dan berisi banyak jenis senjata yang digunakan Houthi untuk menargetkan kapal-kapal sipil dan militer di seluruh wilayah.
Ini adalah pertama kalinya AS menggunakan pesawat pengebom B-2, yang juga dikenal sebagai pesawat pengebom siluman, dalam serangan udara terhadap pasukan Houthi di Yaman.
Dalam perkembangan lain, Departemen Keuangan AS telah menjatuhkan sanksi pada jaringan keuangan berbasis di Lebanon yang mentransfer jutaan dolar ke gerakan Islam Hizbullah.
Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi pada tanggal 16 Oktober terhadap tiga individu yang terkait dengan cabang keuangan Hizbullah dan empat perusahaan yang berpusat di Lebanon yang terdaftar untuk menyembunyikan hubungan mereka dengan kelompok tersebut.
AS juga menjatuhkan sanksi kepada tiga orang yang terlibat dalam produksi dan perdagangan amfetamin (dikenal sebagai obat sintetis Captagon), yang dituduh Washington mendanai Hizbullah. Pelaksana Tugas Wakil Menteri Keuangan AS, Bradley T. Smith, mengatakan sanksi tersebut bertujuan untuk mencegah pengaruh Hizbullah yang mengganggu stabilitas di Lebanon dan di seluruh kawasan.
KHANH HUNG
[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/my-tan-cong-kho-vu-khi-cua-houthi-o-yemen-post764021.html
Komentar (0)