Pada tanggal 22 Desember, Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) senilai $886 miliar, dengan banyak sumber daya untuk Indo- Pasifik .
| Presiden AS Joe Biden (foto) baru saja menandatangani Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) yang mencakup banyak sumber daya untuk kawasan Indo- Pasifik . (Sumber: Getty) |
Berbicara setelahnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan NDAA “memberikan kewenangan penting yang kita butuhkan untuk membangun militer yang dapat mencegah konflik di masa depan dan mendukung anggota militer, pasangan, dan keluarga yang menjalankan misi tersebut setiap hari.”
RUU tersebut, untuk tahun fiskal hingga September 2024, akan mencakup $14,7 miliar untuk Pacific Deterrence Initiative, bagian dari upaya AS untuk meningkatkan kemampuan militer melalui latihan dengan sekutu dan mitra regional.
Sambil menekankan perlunya pelatihan komprehensif dan program pengembangan kapasitas bagi Taiwan, NDAA mengharuskan kerja sama AS dalam upaya pulau itu untuk memperkuat aktivitas keamanan siber militernya.
RUU tersebut juga memberi lampu hijau bagi rencana Washington untuk menjual tiga kapal selam bertenaga nuklir ke Canberra berdasarkan perjanjian kerja sama keamanan trilateral Australia-Inggris-AS (AUKUS).
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)