Khawatir demam babi Afrika, banyak keluarga memprioritaskan memilih daging putih dalam makanan sehari-hari mereka - Foto: NHA XUAN
Demam babi Afrika rumit di banyak tempat, menyebabkan banyak orang takut makan daging babi dan beralih ke daging putih seperti ayam, bebek, ikan, dan makanan laut. Namun, apakah makanan "bebas babi" akan menyebabkan malnutrisi?
Sumber protein rendah lemak yang mudah dicerna, baik untuk jantung, dan membantu mengontrol berat badan
Menurut MSc. Dr. Duong Thi Ngoc Lan - Klinik Konsultasi Gizi, Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh (cabang 3) - Demam babi Afrika tidak menular ke manusia, jadi daging babi masih aman untuk dimakan jika dikontrol oleh dokter hewan dan dimasak hingga matang.
Namun, kekhawatiran psikologis telah menyebabkan banyak orang beralih ke daging putih seperti ayam, bebek, ikan, dan makanan laut. Hal ini memberikan ketenangan pikiran sekaligus kesempatan untuk membangun pola makan yang beragam dan sehat.
Dr. Lan mengatakan daging putih biasanya merujuk pada unggas seperti ayam, bebek, kalkun... Ikan dan makanan laut juga sering dikelompokkan bersama dalam kelompok ini.
Perbedaan utama antara daging putih dan daging merah (sapi, babi, domba, dll.) adalah kandungan mioglobinnya yang lebih rendah, sehingga warna dagingnya lebih terang dan seringkali rendah lemak jenuh. Oleh karena itu, daging putih merupakan sumber protein rendah lemak yang mudah dicerna, memiliki beban metabolisme yang rendah, bermanfaat bagi jantung, dan membantu mengontrol berat badan.
Secara khusus, ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan herring kaya akan asam lemak omega-3, yang membantu perkembangan otak dan melindungi sistem kardiovaskular.
Bagi anak-anak, terutama selama masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) 6-23 bulan, makanan hewani seperti daging, ikan, telur, dan susu memegang peranan yang sangat penting karena menyediakan zat besi, seng, dan vitamin B12, yakni mikronutrien yang sulit digantikan oleh tumbuhan.
Dagingnya lembut dan putih, mudah dikunyah dan ditelan, rendah serat, cocok untuk latihan makan. Saat memilih ikan untuk anak-anak, prioritaskan jenis ikan rendah merkuri seperti salmon, kod, nila, dan udang, yang aman dan kaya nutrisi.
Apakah hanya makan daging putih saja sudah cukup?
Menjawab pertanyaan ini, Dr. Lan mengatakan bahwa dibandingkan dengan daging merah, daging putih memiliki lebih sedikit kalori, lebih sedikit kolesterol, mengandung lebih banyak protein rendah lemak dan lebih banyak omega-3 (dalam ikan), sehingga baik untuk jantung dan cocok untuk orang yang perlu mengendalikan berat badannya.
Namun, daging merah merupakan sumber zat besi heme, vitamin B12, dan seng—nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, mencegah anemia, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Jika Anda hanya mengonsumsi daging putih tanpa suplemen dari sumber lain, dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan zat besi atau vitamin B12, terutama pada ibu hamil dan anak-anak yang sedang tumbuh.
Oleh karena itu, pola makan yang masuk akal adalah yang beragam: menggabungkan daging putih, ikan, telur, susu, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan tetap mempertahankan sedikit daging merah tanpa lemak 1 - 2 kali/minggu (sekitar kurang dari 500g/minggu).
Saat memilih dan mengolah daging putih, konsumen sebaiknya membeli daging dari tempat yang memiliki reputasi baik dan memiliki karantina hewan. Daging unggas segar berwarna merah muda muda, padat, elastis, tidak berlendir, dan tidak berbau aneh. Ikan segar memiliki mata yang cerah dan jernih, insang merah, dan daging yang padat; udang dan cumi-cumi memiliki cangkang yang cerah dan daging yang padat.
Saat menyiapkan makanan, makanan harus dimasak hingga matang sempurna untuk membunuh bakteri, dan tidak boleh dimakan mentah. Metode seperti mengukus, merebus, dan merebus sebentar membantu menjaga nutrisi dan mencegah produksi zat beracun. Menggoreng atau membakar makanan dengan minyak banyak meningkatkan lemak jahat dan senyawa berbahaya, sehingga harus dibatasi. Jahe, serai, dan bawang putih dapat digunakan untuk menghilangkan bau amis dan membuat hidangan lebih mudah dicerna.
Pengobatan tradisional menganggap daging putih sebagai obat, menyeimbangkan yin dan yang.
Dokter Lan berkata bahwa dalam pengobatan tradisional, setiap jenis daging putih memiliki rasa dan fungsinya sendiri: daging ayam manis, hangat, dan menyehatkan darah dan qi; daging bebek manis, sejuk, dan memiliki efek membersihkan panas, menyehatkan yin, dan mendetoksifikasi; ikan sebagian besar bersifat netral, mudah dicerna, dan menyehatkan darah dan qi.
Banyak hidangan yang berkhasiat obat, seperti ayam hitam rebus dengan herba Cina, bebek rebus dengan biji teratai, dan ikan kukus dengan jahe. Hidangan-hidangan ini digunakan untuk menyehatkan dan mendukung pengobatan.
Pengobatan tradisional menganggap makanan sebagai obat, menganjurkan pola makan yang bervariasi dan sedang, memilih makanan yang sesuai dengan kondisi fisik Anda untuk menyeimbangkan yin dan yang dan meningkatkan kesehatan.
"Demam babi Afrika bukanlah ancaman langsung bagi manusia, tetapi tren beralih ke daging putih merupakan peluang bagi setiap keluarga untuk membangun makanan yang aman, kaya, dan sehat. Dengan menggabungkan pengetahuan nutrisi modern dengan perspektif pengobatan tradisional, daging putih dapat menjadi pilihan yang lezat sekaligus bermanfaat bagi kesehatan jangka panjang," pungkas Dr. Lan.
Sumber: https://tuoitre.vn/ne-thit-heo-an-ca-vit-ga-co-du-chat-20250901163853266.htm
Komentar (0)