Mahkamah Agung Rusia menyatakan gerakan LGBT internasional sebagai kelompok ekstremis dan melarang semua aktivitasnya di wilayah Rusia.
"Kami mengonfirmasi pernyataan Kementerian Kehakiman , yang menganggap gerakan LGBT sebagai ekstremis," kata hakim Mahkamah Agung Rusia dalam putusannya hari ini. "Gerakan LGBT internasional dan cabang-cabangnya adalah organisasi ekstremis dan dilarang beroperasi di wilayah Rusia."
Larangan tersebut berlaku segera, kata hakim. Putusan tersebut tidak merinci apakah individu atau organisasi tertentu akan terdampak oleh keputusan tersebut. Jika diterapkan pada individu, "ekstremisme" berarti kaum gay, lesbian, dan transgender yang tinggal di Rusia dapat menghadapi hukuman penjara bertahun-tahun.
Pawai komunitas LGBT di St. Petersburg, Rusia pada tahun 2017. Foto: Reuters
Media Rusia melaporkan bahwa persidangan digelar secara tertutup karena kerahasiaan dokumen-dokumen tersebut. Tidak ada perwakilan "gerakan LGBT internasional" yang hadir dalam persidangan, hanya pengacara dari Kementerian Kehakiman Rusia yang hadir. Pengadilan menghabiskan waktu sekitar empat jam untuk memeriksa bukti-bukti yang diajukan oleh Kementerian Kehakiman.
Kementerian Kehakiman Rusia mengajukan petisi awal bulan ini untuk melarang gerakan LGBT. Petisi tersebut menunjukkan bahwa banyak tanda dan manifestasi ekstremisme, termasuk hasutan untuk memecah belah masyarakat dan agama, hadir dalam aktivitas gerakan LGBT di wilayah Rusia.
"Suatu hari nanti semuanya akan berakhir, tetapi untuk saat ini kita perlu mencoba untuk terus hidup dan menyelamatkan diri," tulis sebuah organisasi feminis Rusia di media sosial.
LSM lain, termasuk kelompok hak transgender Center T, mengatakan mereka akan mengeluarkan pedoman keselamatan bagi anggota komunitas LGBTQ.
Akhir tahun lalu, Presiden Putin menandatangani undang-undang yang melarang propaganda LGBT. Undang-undang ini memperluas undang-undang yang melarang propaganda LGBT terhadap anak di bawah umur di Rusia. Berdasarkan undang-undang baru ini, ekspresi atau penyebutan "hubungan dan gaya hidup LGBT" kini dilarang bagi seluruh warga negara Rusia.
Rusia mengesahkan RUU pada bulan Juli yang melarang semua operasi ganti kelamin, kecuali untuk anak-anak dengan disabilitas bawaan. RUU tersebut juga melarang seseorang mengubah jenis kelamin mereka pada dokumen yang dikeluarkan pemerintah. Bagi mereka yang telah menjalani operasi ganti kelamin di Rusia, RUU baru tersebut akan melarang adopsi dan tidak akan mengakui status perkawinan mereka.
Menurut Reuters , otoritas Rusia telah menggunakan undang-undang yang melarang propaganda LGBT untuk membatasi pawai komunitas tersebut. Sebelum tahun 1993, Rusia menganggap homoseksualitas sebagai kejahatan. Sejak tahun 1999, homoseksualitas dianggap sebagai "penyakit mental" di Rusia, menurut Moscow Times .
Huyen Le (Menurut AFP , RT , TASS )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)