Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov (Foto: Reuters).
Berbicara kepada wartawan pada tanggal 24 Juni, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa usulan perdamaian terbaru Presiden Putin untuk Ukraina masih berlaku dan menyatakan bahwa jangka waktu usulan ini tidak berubah.
Minggu lalu, Presiden Rusia Putin mengajukan proposal perdamaian baru untuk menyelesaikan konflik Ukraina.
Oleh karena itu, Rusia mengusulkan agar Ukraina mengakui Semenanjung Krimea, wilayah Republik Rakyat Donetsk, Lugansk, Kherson, dan Zaporizhia yang memproklamirkan diri sebagai bagian dari Rusia. Pemimpin Kremlin juga mengusulkan agar Ukraina menetapkan status non-nuklir, menyetujui demiliterisasi , de-fasisme, mempertahankan netralitas, dan mencabut sanksi terhadap Rusia.
Pemimpin Kremlin sekali lagi menegaskan bahwa Rusia selalu siap untuk berunding guna mengakhiri konflik Ukraina, bahkan besok, tetapi para pihak perlu mempelajari proposal perdamaian Moskow.
"Proposal perdamaian kami sudah ada di atas meja. Bukan tanggung jawab kami jika semua pihak yang berkepentingan dalam negosiasi akan menerima apa yang ada di atas meja dan memulai negosiasi. Mereka bisa melakukannya besok, tetapi itu tergantung pada apakah mereka mau atau tidak," kata pemimpin Rusia itu.
"Kami mendukung negosiasi, kami tidak pernah menolaknya, tetapi bukan atas dasar bentuk-bentuk yang sementara, melainkan atas dasar kesepakatan yang dicapai setelah hampir satu setengah bulan negosiasi yang alot di Istanbul (Turki) dan Minsk (Belarus). Itulah dasar kesiapan kami untuk melanjutkan dialog dengan pihak Ukraina," tambah pemimpin Rusia tersebut.
Namun, Ukraina dan sekutu Baratnya segera menolak usulan perdamaian Moskow.
Presiden Putin mengatakan ia tidak terkejut dengan penolakan Barat terhadap rencananya, tetapi ia terbuka terhadap gagasan tersebut untuk saat ini. Ia menambahkan bahwa perundingan mengenai penarikan pasukan Rusia "tidak akan pernah terjadi" dan menuduh pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berusaha memperpanjang konflik.
Dalam perkembangan terkait lainnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menekankan kemarin bahwa Moskow tidak akan mengadakan "negosiasi pintu belakang" dengan siapa pun untuk menyelesaikan konflik Ukraina.
"Kami tidak melakukan negosiasi rahasia dengan siapa pun. Barat menolak untuk berunding secara adil, apalagi Tuan Zelensky telah melarang seluruh pimpinan Ukraina untuk berunding dengan Rusia," ujar Menteri Luar Negeri Lavrov.
Berbicara tentang usulan perdamaian Presiden Putin, Menteri Luar Negeri Lavrov mengatakan usulan itu merupakan "hasil analisis yang bijaksana dan konstruktif terhadap realitas terkini".
"Kami memiliki banyak niat baik. Sejak 2014, kami telah berulang kali mengajukan proposal untuk menemukan solusi yang dapat diterima bersama atas situasi yang diciptakan Barat di Ukraina. Namun, kami berulang kali menerima penolakan," ujar diplomat Rusia tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/the-gioi/nga-giu-nguyen-de-xuat-hoa-binh-voi-ukraine-20240625060407581.htm
Komentar (0)