Drone telah digunakan secara luas oleh Rusia dan Ukraina sejak konflik antara kedua negara pada Februari 2022, dan kedua belah pihak telah meningkatkan produksi militer seiring berlanjutnya pertempuran.
Model drone Rusia. Foto: Sputnik
"Produksi tahunan kendaraan udara nirawak (UAV)… direncanakan mencapai 32.500 unit. Angka ini hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari volume produksi saat ini," ujar Belousov. Sementara itu, menurut rencana, pangsa pasar UAV Rusia akan mencapai 70% dari pasar untuk jenis UAV ini.
Rusia telah menggunakan drone Shahed buatan Iran yang murah, yang dikenal di Ukraina karena mesin bensinnya yang berisik. Belousov mengatakan Rusia akan mendanai proyek drone nasional tersebut dengan 696 miliar rubel ($7,66 miliar) hingga tahun 2030 dan akan mengumumkan detail lebih lanjut bulan ini.
Tahun lalu, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa UAV dapat digunakan di hampir semua industri, tidak hanya militer.
Drone Rusia awalnya membingungkan pertahanan udara Ukraina karena lebih sulit dideteksi daripada rudal, sementara menembak jatuh drone murah dengan rudal mahal tidak memerlukan biaya banyak.
Sementara itu, Ukraina telah memanfaatkan drone FPV secara ekstensif – drone kecil yang awalnya ditujukan untuk penggunaan sipil pribadi tetapi dimodifikasi untuk penggunaan di medan perang – sebagai opsi yang murah tetapi efektif untuk pengintaian dan serangan.
Ukraina mengatakan pada bulan Desember bahwa pihaknya berencana untuk memproduksi lebih dari 11.000 drone serang jarak menengah dan jauh pada tahun 2024, serta satu juta drone FPV, yang banyak diminati di garis depan.
Hoang Anh (menurut TASS, Reuters)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)